Soal Banjir, DPRD Bontang Soroti Pemkot Kurang Fokus

Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris

NEWS BORNEO – Kota Bontang kembali dilanda banjir akibat curah hujan yang tinggi serta luapan air dari hulu.

Beberapa kawasan di kota ini terendam banjir, dan kondisi ini mengundang perhatian Wakil Ketua DPRD Kota Bontang, Agus Haris.

Agus Haris menyatakan bahwa bencana banjir ini terjadi karena Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang belum fokus menangani masalah banjir kiriman, meskipun solusi sudah tersedia, yaitu melalui optimalisasi Waduk Kanaan.

Agus Haris menjelaskan bahwa dirinya pernah mengusulkan kepada Pemkot Bontang untuk mensimulasikan debit air yang mengalir dari hulu sungai di Kota Bontang.

Hasil perhitungannya menunjukkan bahwa sekitar 1,8 juta kubik air mengalir deras dari Kilometer 10 menuju Kilometer 8.

“Sudah ada solusinya, maksimalkan penggunaan Waduk Kanaan. Namun, pemerintah belum fokus. Saya pernah sidak ke Waduk Kanaan dan mengetahui bahwa waduk tersebut memiliki luas lahan 12 hektar, tetapi yang digunakan baru 6 hektar,” ujar Agus Haris.

Ia meminta Pemkot Bontang untuk memaksimalkan fungsi Waduk Kanaan dengan memperluas waduk hingga 10 hektar.

Menurutnya, dengan kapasitas saat ini, Waduk Kanaan hanya mampu menampung sekitar 500 kubik air.

Jika waduk diperlebar dan diperdalam hingga 5 meter, diperkirakan waduk ini bisa menampung setengah dari 1,8 juta kubik air yang mengalir ke Bontang.

“Jika Waduk Kanaan diperlebar menjadi 10 hektar dan diperdalam 5 meter, estimasinya bisa menampung sekitar 900 kubik air. Jadi, sisa air yang masuk ke Bontang akan berkurang setengahnya. Selain itu, beberapa titik aliran sungai perlu diperlebar dan sodetan dibuat untuk mengurai air deras serta memecah konsentrasi air yang masuk. Aktifkan kembali Sungai Dahlia sembari memperbaiki parit yang ada. Saya kira hal ini bisa menyelesaikan masalah banjir kiriman,” jelas Agus Haris.

Agus Haris juga menyayangkan kurangnya respons positif dari Pemkot Bontang terhadap solusi yang telah ia tawarkan selama lima tahun terakhir.

Menurutnya, Waduk Kanaan sudah memiliki potensi besar dan hanya memerlukan pelebaran dan pendalaman.

“Tidak ada pergerakan dari pemerintah seperti yang kami harapkan. Jika hanya mengandalkan normalisasi, itu tidak akan mampu mengatasi banjir. Saya rasa jika pemerintah fokus dan memaksimalkan Waduk Kanaan, insya Allah masalah banjir bisa teratasi,” pungkasnya. (ADV)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }