160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
930 x 180 AD PLACEMENT

Daftar Gubernur Kaltim Pertama Kali hingga Kini, Ada yang Jabat 2 Periode

Aji Pangeran Tumenggung Pranoto merupakan Gubernur Pertama Kalimantan Timur (1957 – 1959 dan 1959-1961)
750 x 100 AD PLACEMENT

newsborneo.id – Daftar Gubernur Kaltim (Kalimantan Timur) pertama kali hingga kini akan kami hadirkan kali ini. Diketahui, wilayah ini merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia khususnya Sabah dan Sarawak.

Sebelum adanya pemekaran menjadi Provinsi Kalimantan Utara, daerah ini merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia setelah Papua yang memiliki luas 312.227,37 km persegi. Saat ini, luas Provinsi Kalimantan Timur 127.346,92 km persegi.

Kalimantan Timur merupakan wilayah administrasi yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1956 dengan gubernur pertama APT Pranoto. Sebelumnya, Kalimantan Timur merupakan salah satu karesidenan dari Provinsi Kalimantan.

Berikut Daftar Gubernur Kalimantan Timur Pertama Kali hingga Kini;

1. Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto

750 x 100 AD PLACEMENT

Aji Pangeran Tumenggung Pranoto merupakan Gubernur Pertama Kalimantan Timur (1957 – 1959 dan 1959-1961). APT Pranoto lahir di Tenggarong, Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, 14 September 1906.

Dia meninggal di Samarinda pada tanggal 19 Juni 1976 di usia 69 tahun. Nama lahirnya adalah Aji Addin. Setelah mendapatkan gelar Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, laki-laki yang memiliki 17 anak ini lebih populer dengan sebutan APT Pranoto.

Dia memulai karirnya sebagai juru tulis Pemerintahan Kutai di Tenggarong. Sebelum menjadi Gubernur Provinsi Kalimatan Timur, pria yang mendapatkan pendidikan OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren) sekolah pribumi untuk pegawai negeri sipil di Makassar adalah seorang Residen Kalimantan Timur.

Kalimatan Timur resmi menjadi Provinsi Kalimantan Timur pada 1 Januari 1957, APT Pranoto yang masih menjabat sebagai Residen memangku jabatan sebagai Gubernur Pertama Kalimantan Timur. Kini, nama APT Pranoto diabadikan menjadi nama Bandara Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda.

750 x 100 AD PLACEMENT

2. Inche Abdoel Moeis

Inche Abdoel Moeis, sering disingkat I.A. Moeis lahir di Samarinda, 2 Agustus 1920. Dia wafat di Jakarta pada 1978.

Dia disebut kepala daerah Gubenur Kalimantan Timur selama kurang dari tiga bulan pada 3 Maret-27 Mei 1959. I.A. Moeis tidak disebut gubernur karena pada saat bersamaan ada posisi gubernur yang dijabat oleh A.P.T. Pranoto

3. APT Pranoto

750 x 100 AD PLACEMENT

APT Pranoto kembali terpilih sebagai Gubernur Kalimantan Timur periode 1959-1966.

4. Abdoel Moeis Hassan

Pada 30 Juni 1962 Presiden Sukarno menetapkan Abdoel Moeis Hassan sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur dengan Keputusan Presiden Nomor 260/M tahun 1962.

Kemudian Menteri Dalam Negeri Ipik Gandamana melantiknya pada 10 Agustus 1962 dalam Sidang Istimewa DPRD Kalimantan Timur. Program pertama yang dihasilkannya adalah pendirian Universitas Kalimantan Timur pada 27 September 1962 yang berubah menjadi Universitas Mulawarman di Samarinda.

Pada tahun 1965, walaupun dia yang menggagas penghapusan sistem kesultanan, namun ia tidak membiarkan adanya gerakan radikal yang hendak menghancurkan keraton peninggalan Kesultanan Kutai di Tenggarong. Dia memerintahkan Kepala Kejaksaan Negeri Samarinda untuk mengamankan bangunan keraton tersebut.

Dia juga mengirimkan polisi Banjar ke Tenggarong untuk mencegah massa dan tentara suruhan Panglima Kodam IX Mulawarman Mayjen Soehario Padmodiwirio yang hendak membakar keraton Kutai.

Pada tahun 1966 sekelompok massa berunjuk rasa menuntut Abdoel Moeis Hassan mundur dari jabatan Gubernur Kalimantan Timur. Massa menuduhnya sebagai pengurus Partai Nasional Indonesia yang pro-Partai Komunis Indonesia (PKI), yang dituding sebagai pelaku Gerakan 30 September.

Tuduhan ini tidak terbukti dan Menteri Dalam Negeri Basuki Rahmat memintanya tetap menjabat Gubernur hingga selesai periodenya pada tahun depan, yakni 1967. Namun, dia tetap menyatakan berhenti sebagai Gubernur dalam Sidang Istimewa DPRD Kalimantan Timur pada 14 September 1966.

Dia menyerahkan jabatan gubernur Kaltim kepada Mendagri. Usai pengunduran diri, Mendagri menugaskannya sebagai pegawai Departemen Dalam Negeri di ibu kota negara, namun nonjob atau tanpa jabatan.

5. Soekadio

Soekadio (20 Juni 1925 – 13 Oktober 1982) merupakan Gubernur Kalimantan Timur periode 1966 hingga 1967. Dia juga adalah Mantan Anggota DPR RI Fraksi Golongan Karya selama 3 periode, yakni mulai tahun 1977 hingga 1992.

6. Abdoel Wahab Sjachranie

Dia merupakan Gubernur Kalimantan Timur yang memerintah pada tahun 1972 hingga 1978. Sebelumnya dia menjadi penjabat kepala daerah pada tahun 1967 hingga 1972 hingga dilantik menjadi Gubernur Kaltim pada tahun 1972.

Salah satu jasanya dalam pembangunan di Kalimantan Timur adalah memindahkan Rumah Sakit yang didirikan Belanda pada tahun 1933, yakni Landschaap Hospital di Emma Straat (sekarang Jalan Gurami, Samarinda Ilir) ke wilayah bernama Segiri.

Lalu kemudian diberi nama Rumah Sakit Segiri yang dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan layak kepada masyarakat.

Kemudian pada 22 Februari 1986 nama rumah sakit ini diganti menjadi RSUD AW Sjahranie yang dimaksudkan untuk menghargai perjuangan Abdoel Wahab Sjahranie.

7. Erry Soepardjan

Erry tercatat menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur pada 22 Mei 1978 hingga 5 Juni 1983.

8. Soewandi Roestam

Gubernur Kalimanan Timur selanjutnya Soewandi Roestam. Dia dulunya Bupati Lumajang ke-6 periode 1973-1983. Jabatannya sebagai Gubernur Kalimantan Timur pada periode 1983-1988.

Sebelum menjadi kepala daerah di Lumajang dan Kalimantan Timur, dia sempat memegang beberapa jabatan militer di Jawa Timur.

9. Muhammad Ardans

Sebelum menjadi Gubernur Kalimantan Timur yang ke IX dan X, Muhammad Ardans memulai karier sebagai ahli Tata-Usaha di kantor Gubernur Kalimantan Timur kemudian ditempatkan sebagai Kepala Biro Ekonomi tahun 1964-1966.

Tahun 1967-1976 Dia diangkat menjadi Kepala Biro Hukum dan pada tahun 1976-1978 menduduki jabatan Assisten I Sekwilda yang kemudian menjadi Sekwilda (Sekretaris Wil/Daerah) pada tahun 1979-1984.

Pada tahun 1987-1988 Muhammad Ardans, diangkat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur (karena Gubernur Suwandi berhalangan/sakit) dan kemudian menjadi Gubernur Kdh. Povinsi Kalimantan Timur (2 periode) pada tahun 1988-1998.

10. Suwarna Abdul Fatah

Mayor Jenderal TNI (Purn) Suwarna Abdul Fatah merupakan Gubernur Kalimantan Timur ke-10 dan 11. Sebelumnya dia adalah Wakil Gubernur Kalimantan Timur bidang Ekonomi dan Pembangunan dan menggantikan H.M. Ardans sebagai Gubernur sejak 1998.

Pada tahun 2003, dia terpilih kembali untuk masa jabatan kedua hingga tahun 2008 mendatang. Dia dinonaktifkan dari jabatannya sejak 8 Desember 2006 karena diduga terkait kasus korupsi.

11. Tarmizi Abdul Karim

Tarmizi Abdul Karim lahir 24 Oktober 1956) merupakan birokrat yang berasal dari Aceh. Dia pernah menduduki jabatan 3 gubernur seperti Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Aceh dan Kalimantan Selatan, Sebelumnya pernah menjabat sebagai Bupati Aceh Utara.

12. Awang Faroek Ishak

Awang Faroek Ishak bergelar Awang Ngebei Setia Negara lahir pada 31 Juli 1948. Dia Gubernur Kalimantan Timur periode 2008-2013 berpasangan dengan Farid Wadjdy dan periode 2013-2018 berpasangan dengan Mukmin Faisyal.

Dia sebelumnya Bupati Kutai Timur pertama sejak pemekaran Kabupaten Kutai berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999. Kemudian pada saat maju untuk pencalonan Gubernur Kalimantan Timur pada tahun 2003. Namun, dia mundur dari jabatan Bupati Kutai Timur digantikan oleh Wakil Bupati, Mahyudin.

13. Isran Noor

Gubernur Kalimantan Timur saat ini yakni Isran Noor. Dia pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur periode 2009-2015. Dia juga pernah menjabat sebagai ketua umum APKASI. Dia pernah mengikuti konvensi calon presiden yang diadakan Partai Demokrat namun tidak lolos.

Isran Noor yang berdarah Kutai dan Bugis ini mulai menjabat sebagai bupati Kutim pada tanggal 4 Februari 2009 menggantikan Awang Faroek Ishak yang terpilih sebagai Gubernur Kalimantan Timur periode 2008–2013. (*)

Print Friendly, PDF & Email

750 x 100 AD PLACEMENT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

930 x 180 AD PLACEMENT