Waspada! BPOM Temukan Makanan Diduga Mengandung Formalin di Pasar Ramadan Bontang dan Kutim

SANGATTA – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Samarinda menggelar pengawasan ketat terhadap makanan yang dijual di pasar Ramadhan di Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Dalam pemeriksaan tersebut, ditemukan masing-masing satu sampel makanan yang diduga mengandung formalin.

Kepala BPOM Samarinda, Sem Lapik, mengungkapkan bahwa pengawasan ini merupakan bagian dari upaya menjaga keamanan pangan selama bulan suci Ramadhan. Pengujian dilakukan dengan mengambil sampel dari berbagai makanan yang dijual di pasar.

“Di Bontang dan Kutim, masing-masing kami temukan satu sampel yang hasil tes awalnya menunjukkan kemungkinan mengandung formalin. Temuan ini masih akan dikonfirmasi melalui uji laboratorium lebih lanjut,” ujar Sem Lapik di Sangatta, Jumat (7/3/2025).

Puluhan Sampel Diuji, Dua Diduga Berbahan Berbahaya

BPOM Samarinda melakukan uji cepat menggunakan Rapid Test Kit untuk mendeteksi bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna tekstil dalam makanan. Di Kutim, sebanyak 21 sampel makanan diambil dari dua pasar Ramadhan, dengan hasil satu sampel menunjukkan indikasi positif formalin.

“Satu sampel pada tes awal menunjukkan warna ungu, yang kemungkinan menandakan adanya formalin,” jelasnya.

Temuan serupa juga terjadi di Kota Bontang, di mana dari 22 sampel yang diuji, satu makanan terindikasi mengandung formalin.

Guna memastikan dugaan tersebut, BPOM Samarinda akan melakukan uji laboratorium yang membutuhkan waktu sekira 2-5 hari. Jika hasilnya positif, tindakan lanjutan akan segera dilakukan guna melindungi masyarakat dari risiko kesehatan akibat konsumsi bahan berbahaya.

Sem Lapik juga mengingatkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar lebih selektif dalam memilih bahan baku makanan. Ia menekankan pentingnya menggunakan bahan yang aman dan tidak membahayakan kesehatan konsumen.

“Kami mengimbau pedagang agar tidak menggunakan bahan berbahaya dalam makanan yang dijual. Masyarakat juga harus lebih cermat dalam memilih produk, dengan selalu memeriksa label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa,” tegasnya.

BPOM Samarinda akan terus melakukan pengawasan di 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur selama bulan Ramadhan untuk memastikan keamanan pangan bagi masyarakat. (*)

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }