Pembangunan Internet Desa di Kaltim Mulai Juni, 30 Titik Pakai Satelit Starlink

Redaksi
28 Mei 2025 22:32
2 menit membaca

SAMARINDA — Kalimantan Timur (Kaltim) bergerak cepat menutup jurang digital. Targetnya: 800 titik koneksi internet desa tuntas terbangun akhir 2025.

Program ini bernama GRATISPOL — singkatan dari Gerakan Akses Internet Satu Desa Satu Lokasi. Bukan janji kosong, tapi komitmen nyata Pemprov Kaltim.

Langkah awal menyasar Kutai Barat (Kubar). Rabu (28/5/2025), sosialisasi program ini digelar di ruang Kepala Diskominfo Kaltim. Para kepala desa di Kutai Barat diajak ikut serta.

Plt. Kabid TIK dan Persandian Diskominfo Kaltim, Bambang Kukilo, menyebut ini kunci sukses. “Target kami, 190 desa di Kutai Barat sudah terkoneksi internet tahun ini,” ujarnya.

Desa-desa terpencil jadi prioritas utama. Terutama yang selama ini belum punya akses internet sama sekali.

Tantangan memang ada. Kepala Diskominfo Kutai Barat, Rustam, bilang masih ada 30 kampung belum dialiri listrik PLN. Maka program dimulai dari yang paling jauh dan benar-benar tertinggal.

“Di sana justru internet sangat dibutuhkan,” kata Rustam.

Pemasangan dimulai awal Juni 2025. Dari 800 titik, 30 akan memakai teknologi satelit Starlink. Teknologi ini khusus untuk desa dengan medan sulit — hutan lebat, gunung, atau lokasi terpencil.

Setiap kecamatan akan punya teknisi khusus yang tergabung dalam Unit Manajemen Sistem (UMS). Mereka bertugas memastikan sinyal lancar dan cepat tanggap jika ada gangguan.

Dinda Annisa, Account Manager Telkom, menegaskan, “Teknisi harus siap siaga agar keluhan warga segera ditangani.”

Pemprov Kaltim tidak sekadar memasang jaringan lalu berhenti. Setelah instalasi, akan ada pemantauan berkala.

Internet bukan hanya soal kabel atau parabola. Ini soal membuka jendela dunia, mengubah budaya, dan mendorong produktivitas desa.

Desa yang aktif memanfaatkan internet akan dapat reward berupa tambahan bandwidth gratis. “Kami ingin fasilitas ini benar-benar dimanfaatkan untuk pendidikan, usaha, dan layanan publik. Bukan hanya hiburan,” kata Bambang. [RED]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }