Kominfo Kaltim dan Bontang Bersinergi Kembangkan Layanan Digital Terpadu

Redaksi
6 Jun 2025 00:12
2 menit membaca

SAMARINDA – Upaya memperkuat transformasi digital di Kalimantan Timur terus digencarkan. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, menerima kunjungan Kepala Dinas Kominfo Kota Bontang, Anwar Sadat, Kamis (5/6) di ruang kerjanya.

Pertemuan ini membahas strategi kolaborasi lintas daerah dalam mengembangkan sistem layanan publik digital yang lebih terintegrasi dan responsif.

Dalam diskusi tersebut, fokus utama tertuju pada pengembangan aplikasi SAKTI (Satu Akses Kalimantan Timur). Aplikasi ini dirancang untuk mengintegrasikan berbagai layanan digital pemerintahan dalam satu platform terpadu tingkat provinsi.

Plt Kabid Aplikasi dan Informatika Diskominfo Kaltim, Fery, turut memaparkan fitur-fitur utama SAKTI kepada rombongan Kominfo Bontang, termasuk konsep integrasi antarwilayah dan mekanisme pengelolaan data digital.

“Kita ingin semua kabupaten/kota di Kaltim bisa terhubung dalam satu sistem. Dengan begitu, layanan publik bisa lebih cepat, efisien, dan transparan,” tegas Faisal.

Setelah pertemuan, rombongan meninjau Command Center Diskominfo Kaltim. Di sana, mereka melihat langsung sistem yang tengah berjalan, termasuk aplikasi SENADA (Sentra Analitik Data).

“Aplikasi ini menyajikan data strategis secara real-time. Misalnya, data stunting se-Kaltim, bahkan bisa dilihat hingga tingkat individu, lengkap dengan nama dan alamat,” jelas Faisal sambil menunjukkan layar interaktif di ruang pusat kendali.

Pertemuan juga membahas aplikasi Indonesia Indikator, sistem media monitoring berbasis analitik. Aplikasi ini memungkinkan pemantauan isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat, termasuk persepsi publik terhadap kepala daerah.

“Aplikasi ini bisa deteksi isu negatif maupun positif dari media online dan sosial. Sangat berguna untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat,” ujar Faisal.

Kepala Diskominfo Bontang, Anwar Sadat, menyampaikan apresiasi atas pengalaman dan wawasan yang diperoleh dari kunjungan tersebut. Menurutnya, integrasi data adalah kunci membangun super app layanan publik di masa depan.

“Mulai dari PPID, SAKTI, sampai data center. Semua saling terkait. Kami akan mulai dengan penyiapan data dari seluruh stakeholder agar bisa ditampilkan dalam satu portal terpadu,” ujar Anwar.

Ia berharap kolaborasi ini menjadi awal dari sinergi yang lebih kuat dalam membangun pemerintahan digital yang efektif, transparan, dan partisipatif. [RE]

2 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }