Kaltim Tetap Tenang di Tengah Lonjakan COVID-19 Asia, Belum Ada Kasus Positif

Redaksi
5 Jun 2025 21:16
2 menit membaca

SAMARINDA – Saat sejumlah negara Asia mencatat lonjakan kasus COVID-19, Kalimantan Timur (Kaltim) tetap stabil. Pemerintah daerah tak tinggal diam. Tanpa menebar panik, sistem deteksi dini diperkuat.

Hingga pekan ke-20 tahun 2025, belum ada laporan kasus positif COVID-19 di wilayah ini.

“Situasi masih terkendali,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, Jaya Mualimin, Kamis (5/6).

Ia memastikan, tren nasional justru menurun tajam. Pada pekan ke-19 tercatat 28 kasus. Namun di pekan ke-20 hanya tersisa tiga kasus.

Positivity rate-nya rendah, 0,59 persen,” jelas Jaya.

Varian Baru Cenderung Ringan

Lonjakan kasus yang terjadi di negara-negara tetangga disebabkan oleh varian baru seperti XEC, JN.1, LF.7, dan NB.1.8. Semuanya tergolong ringan.

Di Indonesia sendiri, varian MB.1.1 menjadi yang paling umum. Tapi, belum ada laporan kematian.

“Gejalanya ringan. Masyarakat tidak perlu panik, tapi tetap waspada,” tegasnya.

Respons Cepat Kaltim

Meski belum ada kasus, Diskes Kaltim langsung merespons Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan. Pemantauan diperketat. Baik dari sumber resmi pemerintah, maupun dari WHO.

Tim medis juga mewaspadai penyakit lain yang punya gejala serupa. Seperti Influenza-like Illness (ILI), Severe Acute Respiratory Infection (SARI), pneumonia, hingga COVID-19.

Pemantauan dilakukan lewat sistem SKDR dan surveilans sentinel ILI-SARI.

“Kami juga berkoordinasi dengan Tim Gerak Cepat (TGC) Kemenkes dan Labkesmas. Pengambilan dan pengiriman spesimen tetap berjalan,” jelas Jaya.

Masyarakat Diimbau Tetap Waspada

Pemerintah mengingatkan warga agar tetap disiplin menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Cuci tangan, pakai masker saat sakit atau di keramaian, tetap dianjurkan.

“Kalau muncul gejala pernapasan, segera ke faskes. Terutama jika punya riwayat kontak erat atau faktor risiko lainnya,” imbau Jaya.

Semua fasilitas kesehatan di Kaltim, kata dia, tetap siaga penuh. Protokol penanganan COVID-19 masih dijalankan sesuai pedoman Kemenkes.

“Kami terus berkoordinasi lintas sektor untuk memastikan kesiapsiagaan,” tutupnya. [PRA]

5 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }