SAMARINDA – Seorang pemilik usaha laundry berinisial R (25) ditemukan tak bernyawa di tempat usahanya di Jalan Padat Karya, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Rabu malam (11/6/2025). Korban diduga kuat meninggal akibat bunuh diri.
Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh kekasih korban, D (26), dan seorang karyawan, DF (20), yang curiga karena R tidak merespons panggilan sejak sore hari. Mereka lantas mendobrak pintu belakang tempat usaha dan mendapati korban sudah dalam posisi tergantung di kusen pintu dapur.
Sekira pukul 18.00 WITA, DF yang bekerja di laundry mulai merasa curiga karena pintu belakang tertutup rapat dan korban tidak menyahut saat dipanggil. Sekitar 20 menit kemudian, D menghubungi DF dan meminta memastikan keadaan R.
Keduanya akhirnya memutuskan mendobrak pintu dan mendapati korban dalam kondisi kritis. Saksi lain, S (57), yang tinggal di belakang lokasi, ikut membantu mengevakuasi korban ke Puskesmas Sempaja, lalu dirujuk ke RS Aji Salehuddin II. Sayangnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
Mendapat laporan, personel Polsek Sungai Pinang bersama Tim Inafis Polresta Samarinda langsung menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Barang bukti yang diamankan di antaranya tali rafia, gunting yang digunakan memotong tali, dan identitas pribadi korban.
Kapolsek Sungai Pinang, AKP Aksarudin Adam menjelaskan bahwa proses penyelidikan dilakukan menyeluruh dan profesional. “Kami sudah olah TKP, memintai keterangan para saksi, dan menyusun laporan lengkap termasuk visum et repertum,” ujarnya, Kamis (12/6).
AKP Aksarudin menyebut, dugaan awal mengarah pada tekanan emosional akibat persoalan asmara. Berdasarkan keterangan saksi, sebelum kejadian, korban sempat melakukan video call dengan sang kekasih.
“Upaya penyelamatan sudah dilakukan oleh saksi-saksi. Tapi sayangnya korban sudah dalam kondisi tidak tertolong,” ucapnya.
Kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih peduli dengan kondisi psikologis orang di sekitarnya. “Jika ada tekanan berat, jangan ragu mencari pertolongan. Baik ke keluarga, teman dekat, maupun tenaga profesional,” tutur AKP Aksarudin.
Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam mencegah kejadian serupa. [RED]
Tidak ada komentar