Duit Rp23,7 Miliar Disiapkan untuk Perbaiki Drainase di Jalan HM Ardans Bontang

BONTANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang dipastikan menerima bantuan keuangan (bankeu) dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) senilai Rp 23,7 miliar. Dana tersebut dialokasikan khusus untuk perbaikan saluran drainase di Jalan HM Ardans, yang selama ini menjadi penyebab utama genangan air di kawasan tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Bontang, Much Cholis Edi Prabowo, menyatakan bahwa proyek perbaikan ini akan difokuskan pada saluran di depan Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Menurutnya, konstruksi drainase di area tersebut masih banyak terhalang oleh tonggak kayu yang menghambat kelancaran aliran air.

“Kami hanya akan mengerjakan satu sisi saluran dengan ketinggian 1,5 meter dan panjang satu kilometer,” ujar Cholis, baru-baru ini.

Selain itu, untuk meningkatkan efektivitas pengaliran air, jalur drainase akan dialihkan menuju Jalan Imam Bonjol. Proyek ini akan menggunakan material u-ditch precast pabrikan yang lebih efisien dan mempercepat proses konstruksi.

Cholis menegaskan bahwa selama ini saluran drainase di kawasan tersebut tidak mampu menampung debit air yang tinggi, menyebabkan luapan ke badan jalan, terutama saat musim hujan. Dengan adanya perbaikan ini, diharapkan genangan air di ruas Jalan Satimpo tidak lagi terjadi.

“Penanganan banjir menjadi salah satu fokus utama Pemkot Bontang. Terbukti, sebagian besar paket proyek yang diajukan untuk mendapat bankeu tahun ini berfokus pada perbaikan saluran drainase dan penurapan sungai,” jelasnya.

Secara keseluruhan, Pemkot Bontang menerima alokasi bantuan keuangan dari Pemprov Kaltim sebesar Rp 225,5 miliar pada tahun ini. Angka tersebut mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai Rp 132,98 miliar.

Dengan anggaran yang lebih besar, Pemkot Bontang optimistis dapat menyelesaikan lebih banyak proyek infrastruktur yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, termasuk pengendalian banjir yang selama ini menjadi persoalan di beberapa titik di Bontang. (*)

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami