BALIKPAPAN — Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Balikpapan mulai menggencarkan sosialisasi keselamatan berkendara kepada para pelajar.
Langkah ini dilakukan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, yang sebagian besar melibatkan pengendara usia muda.
Kasat Lantas Polresta Balikpapan, AKP Muhammad Dahlan Jauhari menegaskan, edukasi akan menyasar sekolah-sekolah dari berbagai jenjang.
Bukan hanya SMA dan SMP, edukasi juga diberikan kepada anak usia dini.
“Edukasi penting sejak kecil, agar mereka sudah mengenal aturan lalu lintas,” ujar AKP Jauhari, Senin (23/6/2025).
Menurutnya, masih banyak pelajar di bawah umur yang mengendarai sepeda motor. Padahal, usia mereka belum mencukupi untuk memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Itu sangat berisiko. Maka kami dari Satlantas akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi di sekolah-sekolah,” tegasnya.
Ia berharap, dengan pendekatan langsung ke sekolah, kesadaran bisa tumbuh sejak dini. Anak-anak bisa memahami bahwa berkendara butuh tanggung jawab, bukan sekadar bisa mengemudi.
Selain edukasi kepada siswa, AKP Jauhari juga menyoroti peran orang tua. Menurutnya, orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi anak-anaknya.
“Orang tua jangan membiarkan, apalagi memberi kendaraan kepada anak yang belum cukup umur,” pesannya.
Ia menambahkan, upaya preventif ini bukan sekadar formalitas. Satlantas Balikpapan ingin mencegah jatuhnya korban jiwa akibat kelalaian dan ketidaktahuan.
Sebagai bagian dari kampanye keselamatan, Satlantas juga akan memasang spanduk peringatan di titik-titik rawan kecelakaan.
Papan informasi akan dipasang di jalur protokol dan kawasan padat lalu lintas. Tujuannya, mengingatkan pengendara agar lebih berhati-hati.
“Kami akan terus meningkatkan sosialisasi kepada generasi muda agar lebih sadar akan keselamatan berkendara,” kata AKP Jauhari.
Satlantas berharap, upaya berkelanjutan ini dapat menciptakan budaya tertib berlalu lintas di Balikpapan.
“Kami ingin keselamatan di jalan menjadi tanggung jawab bersama. Mulai dari pelajar, orang tua, hingga masyarakat luas,” tutupnya.
[PRA/DIAS]
Tidak ada komentar