PENURAPAN Sungai Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) bakal dilakukan sebagai upaya penanganan banjir.

Tahun ini, pemkot mendapat kucuran dari bantuan keuangan (Bankeu) Pemprov Kaltim sebesar Rp 18 miliar.

Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Edi Suprapto mengatakan nantinya pengerjaan akan menyasar area yang dulu diwacanakan tetapi gagal dalam proses tender.

“Lokasinya lanjutan dari Jalan Brokoli hingga samping Kantor PMI,” kata Edi.

Diprediksi total penurapan mencapai 300 meter. Sebelah kanan dan kiri badan sungai. Dengan ketebalan di ujung atas mencapai setengah meter.

Ke depan infrastruktur ini juga dilengkapi jalur inspeksi dengan lebar rata-rata empat meter. Menyesuaikan dengan kondisi lahan di lingkungan tersebut.

Rencananya proses lelang untuk pengawasan akan disodorkan dokumennya pada pekan depan.

Dua pekan pasca itu maka proses lelang fisik akan diserahkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP).

Ia berharap proses lelang kali ini tidak ada masalah. Sehingga target pengerjaan bisa rampung dalam akhir tahun ini.

“Ini kebetulan dari pemprov yang dulunya agak lambat. Kami mau secepatnya dilelang. Kami mengarah ke sana,” ucapnya.

Sebelumnya, penurapan ini mendapat kucuran tahun lalu sebesar Rp 22,9 miliar. Kala itu proses lelang menyedot waktu selama tiga bulan.

Dinas PUPRK tidak berani mengambil risiko. Sebab durasi pengerjaan telah terkuras untuk proses tender. Awalnya perusahaan pemenang yang diumumkan ialah PT Karya Teknikindo Utama tetapi disanggah oleh perusahaan lainnya.

Perusahaan tersebut lantas mengajukan sanggah banding dan diterima oleh Dinas PUPRK. Kemudian Pokja mengumumkan pemenang ialah PT Kanza Sejahtera dari Makassar.

Namun akhirnya proses tender ini dibatalkan. Sejatinya usulan ini diajukan di perubahan anggaran. Tetapi pemprov tidak mengucurkan bantuan pada medio tersebut. (ka)