124 Posyandu di Bontang Terintegrasi Layanan Primer

Redaksi
18 Jun 2025 07:39
2 menit membaca

BONTANG – Pemerintah Kota Bontang terus memperkuat layanan kesehatan primer demi menciptakan sistem kesehatan yang merata dan berkelanjutan.

Komitmen ini ditegaskan Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, dalam Rapat Advokasi dan Koordinasi Pokjanal Posyandu, Senin (16/6/2025). Acara berlangsung di Hotel Bintang Sintuk, Kecamatan Bontang Utara.

Rapat yang diinisiasi Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bontang ini dihadiri berbagai pihak, mulai dari kepala OPD, camat, lurah, ketua RT, hingga pengurus PKK Kota Bontang.

“Ini bukan sekadar rapat. Ini bentuk nyata komitmen kita terhadap transformasi sistem kesehatan yang berkelanjutan,” tegas Wali Kota Neni.

Kota Bontang kini memiliki 124 Posyandu, 15 Puskesmas Pembantu, dan 6 Puskesmas yang ditetapkan sebagai lokus integrasi layanan primer.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Integrasi Layanan Primer (ILP) yang diusung Kementerian Kesehatan RI.

“Kami telah melakukan pendataan kader, pelatihan kompetensi dasar, hingga penilaian keterampilan kader,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Bontang, Bachtiar Mabe.

Tak hanya itu, lomba kader dan Posyandu juga digelar. Bahkan akan diadakan Jambore Kader sebagai ajang apresiasi dan peningkatan motivasi kader kesehatan di lapangan.

Rapat juga menghadirkan narasumber dari Kementerian Dalam Negeri, Raden Kunrat, yang merupakan Direktur Fasilitasi LKAD, PKK, dan Posyandu. Kehadirannya memberi penguatan teknis dan arahan strategis untuk keberlanjutan program.

“Kolaborasi lintas sektor adalah kunci. Posyandu bukan hanya urusan Dinkes, tapi semua pihak,” tambah Bachtiar.

Ketua TP PKK Bontang, Nur Kalbi Agus Haris, turut hadir dan mendukung penuh penguatan peran Posyandu. Ia menilai, Posyandu adalah ujung tombak pelayanan kesehatan keluarga.

Wali Kota Neni menutup rapat dengan harapan besar.

“Mari jadikan ini langkah awal menuju Posyandu yang lebih kuat, inklusif, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan warga Bontang,” pungkasnya.

[JUN]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }