Masjid Tua Bontang Kuala Terima Sapi Kurban Prabowo, 300 KK bakal Kebagian

BONTANG – Seekor sapi berbobot 650 kilogram dari Presiden RI Prabowo Subianto resmi diserahkan untuk kurban di Masjid Alwahab, Bontang Kuala. Masjid ini dikenal sebagai salah satu yang tertua di kota pesisir tersebut.

Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, Kamis, 5 Juni 2025. Sapi besar berwarna coklat itu kini telah berada di area masjid dan dirawat dengan baik oleh pengurus.

Baca Juga

3 Rumah Nyaris Tertimpa Dinding Beton Mal

26 Jul 2021

Rencananya, sapi kurban dari orang nomor satu di negeri ini akan disembelih pada Sabtu pagi. Lokasinya di sekitar Masjid Alwahab, dengan proses penyembelihan juru sembelih halal bersertifikat internasional.

“Selama menunggu, sapi ini kami rawat agar tetap sehat dan tenang,” kata Iwan Santoso, Ketua Takmir Masjid Alwahab.

Dalam keterangannya, Wali Kota Neni menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Prabowo. Tak hanya soal kurban, tetapi juga karena sapi tersebut dibeli langsung dari peternak lokal.

Baca Juga

Nasiruddin Sosialisasikan Perda Bantuan Hukum ke Warga Bontang

10 Agu 2023

“Ini bukan hanya soal ibadah. Ini bentuk nyata dukungan pada UMKM dan peternakan rakyat. Terima kasih Pak Prabowo,” ujar Neni, yang akrab disapa Bunda.

Sapi itu memang istimewa. Besar, sehat, dan tenang. Dagingnya diperkirakan bisa mencapai 300 kilogram.

Daging kurban dari Presiden ini akan dibagikan kepada warga sekitar masjid. Tepatnya ke empat RT: RT 9, 15, 18, dan 19. Total ada 300 kepala keluarga yang akan menerima. Masing-masing akan mendapatkan satu kilogram.

“Sudah kami koordinasikan. Bahkan Wakil Gubernur juga menyampaikan langsung lewat WhatsApp,” ucap Iwan.

Penyembelihan nanti akan dilakukan secara terbuka. Tapi terbatas. Hanya beberapa orang yang diperbolehkan hadir langsung. Protokol kebersihan dan keamanan tetap menjadi prioritas.

Bagi warga Bontang, kurban ini bukan sekadar ritual tahunan. Tapi simbol perhatian dari pusat ke daerah. Bukti nyata bahwa warga pesisir pun tak dilupakan. [RIL]