SAMARINDA – Kementerian Agama (Kemenag) kembali mengirimkan dai ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terpencil (3T) di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam rangka memperluas penyebaran dakwah serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Program ini telah memasuki tahun keempat dan menjadi salah satu upaya pemerintah dalam membina kerukunan umat beragama serta memperkuat pemahaman Islam yang moderat.
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Kaltim, Murdi, menyatakan bahwa program ini bertujuan mengurangi kesenjangan informasi serta memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi masyarakat di daerah 3T.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman agama Islam yang moderat, membina kerukunan antarumat beragama, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di daerah terpencil,” ujarnya, Sabtu (1/3/2025), dikutip dari laman resmi Kemenag Kaltim.
Pada Kamis (29/2/2025), Murdi didampingi Kabid Bimbingan Masyarakat Islam, Maslekhan, secara resmi melepas Totok Iskandar ke Kampung Zakat, Desa Sesumpu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Totok ditugaskan sebagai Koordinator Dai 3T di Kaltim oleh Subdit Dakwah dan HBI Direktorat Penerangan Agama Jakarta.
Selain menjalankan dakwah, para dai juga akan berperan dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk pelatihan keterampilan, edukasi kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi berbasis syariah.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat serta membantu mereka dalam meningkatkan kesejahteraan,” tambah Murdi.
Program ini juga diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat di wilayah 3T untuk mendapatkan pendidikan agama yang lebih baik serta menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami