NEWS BORNEO – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, menyoroti rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang yang akan menarik investor luar untuk proyek pemasangan jaringan gas (jargas) baru.
Menurut Andi Faizal, rencana tersebut masih memerlukan pembahasan lebih lanjut.
Ia menekankan bahwa jika pemasangan jargas melibatkan pihak ketiga, peran investor perlu diperjelas.
“Peran investor ini harus jelas, apakah mereka akan menjadi penyedia jargas untuk PT Bontang Migas Energi (BME) atau justru BME yang akan lebih dominan dalam proyek ini,” ujarnya.
Andi Faizal menambahkan bahwa pembangunan jargas di Bontang, yang merupakan daerah pengolah migas, sangat penting.
Jargas ini tidak hanya dapat menekan pengeluaran rumah tangga, tetapi juga membantu meningkatkan keuntungan usaha kecil, seperti warung kopi, pembuat kue, dan penjual gorengan.
“Pemerintah harus benar-benar berkoordinasi dengan baik agar rencana ini matang, sehingga masyarakat bisa segera merasakan manfaatnya,” imbaunya.
Ia berharap pemasangan jargas baru ini dapat mempermudah kehidupan masyarakat dan secara makro bisa menekan impor LPG serta menghemat devisa negara.
Oleh karena itu, politisi dari Partai Golkar ini menegaskan pentingnya komunikasi intensif antara pemerintah, BME, dan calon investor.
“Harapan kita semua, proyek pemasangan jargas dapat sukses tanpa hambatan,” tambahnya.
Selain itu, Andi Faizal menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan jargas rumah tangga.
Menurutnya, keberhasilan proyek ini tidak hanya bergantung pada dukungan teknis dan finansial, tetapi juga pada bagaimana proyek ini dikelola di masa mendatang.
Diketahui, dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar pada 3 Juli lalu di Yogyakarta, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pasca pandemi COVID-19, tidak ada anggaran untuk pembangunan jargas. (ADV)