NEWS BORNEO – Krisis air baku di Bontang semakin mendesak, dipicu oleh menipisnya air bawah tanah dan mengeringnya sumber air bor.
Sebagai solusi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang berencana memanfaatkan air dari bekas lubang galian tambang atau void PT Indominco Mandiri (IMM) sebagai sumber air baku.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, menyoroti pentingnya pemenuhan air baku yang sudah sangat mendesak di Bontang.
Ia mengakui krisis air bawah tanah serta keringnya sumber air bor membutuhkan alternatif yang segera.
“Air bawah tanah kita sudah dalam kondisi krisis, dan banyak sumber air bor yang telah kering. Kita memerlukan alternatif,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Faizal menyatakan bahwa rencana pemanfaatan air bekas tambang ini telah melalui kajian yang menunjukkan hasil positif bahwa air tersebut aman dan layak digunakan.
“Hasil analisa laboratorium di provinsi menunjukkan bahwa air dari void tambang tersebut aman. Saya rasa itu layak digunakan, apalagi ditengah krisis air di Bontang yang semakin mendesak ini,” tambahnya.
Meski begitu, Faizal meminta Pemkot Bontang untuk melakukan kajian tambahan guna memastikan dan meyakinkan masyarakat bahwa air bekas tambang tersebut aman dikonsumsi.
“Pemkot Bontang harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa air ini layak dikonsumsi. Ada kekhawatiran di masyarakat bahwa air tambang tidak layak digunakan. Jika kajian lebih lanjut memastikan air tersebut aman, Pemkot harus memberikan kepastian kepada masyarakat,” tegasnya.
Rencana pemanfaatan air dari void tambang ini memunculkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, yang khawatir akan potensi dampak negatif dari penggunaan air tambang.
Karena itu, diperlukan transparansi dan komunikasi yang efektif dari Pemkot Bontang untuk menjelaskan hasil kajian serta langkah-langkah yang diambil guna memastikan keamanan air bagi masyarakat. (ADV)