Sebagai awal, inovasi yang dibuat Tim Pengabdian Masyarakat STITEK Bontang ini ditujukan bagi produsen keripik tempe Pita Mas Bontang.
Ketua Tim STITEK Bontang Nur Imansyah mengatakan, alat bantu ini dimaksudkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk Pita Mas Bontang.
“Kami mengidentifikasi masalah produsen dalam hal ini Pita Mas Bontang. Yaitu keterbatasan tenaga pengiris sebagai pendukung untuk meningkatkan jumlah produk yang dihasilkan,” ujar Nur didampingi anggota tim lainnya, Rosmiati dan Abdul Zain.
Dengan sarana penunjang baru ini, Pita Mas Bontang kini mampu memproduksi 200 bungkus keripik tempe atau meningkat 100 persen dari sebelumnya untuk memenuhi permintaan pasar.
“Dengan adanya mesin pemotong tempe ini saya berharap UMKM dapat meningkatkan produktivitas keripik tempe untuk memenuhi pangsa pasar,” jelas Nur Imansyah.
Bantuan ini dapat terealisasi dari didukung Program Kemitraan Masyarakat Stimulan yang diadakan Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi tahun 2022.
Diharapkan, giat pengabdian masyarakat STITEK Bontang yang berfokus pada peningkatan produksi pangan ini juga dapat mendukung program ketahanan pangan daerah.
Pengelola Pita Mas Bontang, Suwarno, menyampaikan apresiasinya setelah menjadi sasaran program kemitraan STITEK Bontang dan Kemendikbud RI.
“Kami merasa terbantu dengan adanya program kemitraan ini dan berharap dapat terus meningkatkan hasil produksi keripik tempe,” ungkapnya. (*)