“Kalau di perpustakaan sekolah belum ada yang benar-benar pustakawan, minimal dikelola petugas yang punya kompetensi. Jangan seperti yang sering kami temukan lagi, perpustakaan sekolah diurus secara sambilan saja,” kata Sri Puji Astuti, Kamis (09/2/23).
Menurut Puji, literasi pelajar akan meningkat apabila fasilitas yang ada di perpustakaan sekolah-sekolah lengkap, nyaman, dan dikelola petugas yang punya kompetensi.
“Anggota Dewan sudah ada yang memulai memperbaiki perpustakaan sekolah menggunakan angaran yang bersumber dari dana aspirasinya,” ungkapnya.
Puji membenarkan, ruang perpustakan di beberapa sekolah masih perlu perbaikan, pengelolaan dan penataan buku-buku masih kurang rapi.
“Saat saya berkunjung ke SDN 012, SDN 016, dan SDN 018 mendapati perpustakaan malah buruk, bahkan bocor dan buku-bukunya berserakan. Bahkan di perpustakaan SMPN 21 dan SMPN 22 juga seperti itu,” ucapnya.
Menurut Puji, komisi IV berharap Pemerintah Kota Samarinda mulai memperhatikan ketersediaan bangunan perpustakaan yang layak di sekolah-sekolah. Kalau pemerintah memiliki program peningkatan literasi, harus perhatikan dan disediakan infrastukturnya terutama di sekolah SD dan SMP.
Perpustakaan menerima distribusi buku-buku yang terbaru tapi tak sesuai dengan kebutuhan pelajar, koleksi bukunya masih buku-buku lama, atau belum di-update. (ADS/DPRD SAMARINDA)