Bontang Cetak Rekor! Kepesertaan JKN Capai 100,66 Persen

Redaksi
27 Mei 2025 20:36
2 menit membaca

BONTANG – Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, memimpin langsung Forum Kemitraan Pengelolaan Kerja Sama Fasilitas Kesehatan bersama pemangku kepentingan tingkat kota, Selasa (27/5/2025). Acara digelar di Ruang Bhakti Praja Lantai II, DPMPTSP Bontang.

Forum ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan. Tujuannya: meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Bontang.

Agus Haris menekankan pentingnya forum ini sebagai wujud nyata pelaksanaan amanat Undang-Undang. Yakni UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, dan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.

“Saya bersyukur forum ini terlaksana dengan baik. Kolaborasi seperti ini sangat penting agar pelayanan kesehatan terus meningkat,” ujar Agus dalam sambutannya.

Dalam laporan BPJS Kesehatan, terungkap capaian membanggakan. Hingga Mei 2025, jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Bontang tercatat 193.079 jiwa. Angka ini melampaui jumlah penduduk semester II tahun 2024, yakni 191.811 jiwa. Artinya, kepesertaan JKN Bontang telah mencapai 100,66 persen.

BPJS juga memaparkan daftar fasilitas kesehatan mitra JKN. Terdiri dari 6 Puskesmas, 1 Klinik Polri, 2 Klinik TNI, 6 Klinik Pratama, serta sejumlah rumah sakit pemerintah dan swasta.

Kunjungan masyarakat ke fasilitas kesehatan pun meningkat. Ini mencerminkan kesadaran masyarakat akan pentingnya layanan kesehatan. Namun, juga menimbulkan tantangan baru dalam pembiayaan layanan.

Agus Haris menyoroti perlunya peningkatan mutu layanan. Termasuk ketersediaan obat dan kemudahan akses digital melalui aplikasi Mobile JKN.

“Dengan antrean online via Mobile JKN, masyarakat tidak perlu lagi menunggu lama di fasilitas kesehatan,” ujarnya.

Forum ini juga menyoroti transformasi digital di sektor kesehatan. RSUD Taman Husada saat ini meraih predikat bintang tiga dalam digitalisasi layanan. Target selanjutnya: naik ke level bintang empat hingga enam.

Langkah-langkah yang akan dilakukan antara lain pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS), apotek daring, dan pencatatan rekam medis digital.

Acara ini dihadiri banyak pemangku kepentingan. Di antaranya, Kepala BPJS Kesehatan Kota Bontang Laily, Anggota DPRD Ubayya, Direktur RSUD Taman Husada Suhadi, Kepala Dinas Kesehatan Bahtiar Mabe, dan sejumlah perwakilan dari Dinsos-PM, BPKAD, BKPSDM, PKFI, serta IDI.

Forum ditutup dengan komitmen bersama. Semua pihak sepakat terus meningkatkan layanan kesehatan demi terwujudnya Bontang yang sehat, inklusif, dan sejahtera. [PRA]

5 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }