Kaltim Gratiskan Kuliah demi Bonus Demografi

Redaksi
24 Mei 2025 23:00
2 menit membaca

JAKARTA – Kalimantan Timur alias Kaltim tidak mau sekadar duduk manis menyambut bonus demografi. Provinsi yang kini menjadi gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN) itu justru tancap gas: kuliah digratiskan, kerja sama internasional digenjot, dan standar pendidikan diperketat.

Semua demi satu tujuan besar: mencetak generasi emas Kaltim yang siap bersaing di panggung dunia.

Dalam forum NSW International Education Summit 2025 di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Kamis (22/5), Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni menyampaikan visi besar itu di hadapan delegasi pendidikan dari berbagai negara.

“Bonus demografi bukan jaminan. Anak-anak muda ini harus berpendidikan tinggi. Karena itu, Pak Gubernur meluncurkan program kuliah gratis bagi masyarakat Kaltim,” ujar Sri Wahyuni.

Namun ia menegaskan, pendidikan tinggi bukan sekadar mengejar ijazah.

“Kita tidak butuh sarjana-sarjana bingung. Kita butuh pemuda yang punya daya pikir ilmiah, kemampuan menyelesaikan masalah, dan berani bersaing,” katanya tegas.

Transformasi pendidikan Kaltim tidak berhenti di beasiswa. Pemprov Kaltim mendorong universitas-universitasnya berkolaborasi secara global.

Sejumlah kampus, seperti Universitas Mulawarman (Unmul) dan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), kini aktif menjalin kerja sama dengan berbagai institusi luar negeri.

Mulai dari program pertukaran pelajar, short course, hingga pelatihan internasional, mahasiswa Kaltim diberi ruang untuk belajar dari sistem pendidikan kelas dunia.

“Selama ini banyak kerja sama kita dengan kampus di Asia. Tapi ke depan kita ingin lebih luas, termasuk ke Australia,” jelas Sri Wahyuni.

Satu hal yang menjadi prinsip Pemprov Kaltim: pendidikan gratis bukan berarti tanpa seleksi. Program ini hanya berlaku untuk kampus-kampus dengan kualitas yang diakui, baik di dalam maupun luar negeri.

“Kami hanya membiayai pendidikan yang betul-betul berkualitas. Tidak bisa asal-asalan. Ini bukan soal angka beasiswa, tapi soal kualitas SDM yang kita hasilkan,” ujarnya.

Kaltim ingin lulusan-lulusan muda bukan hanya siap kerja, tapi juga siap berpikir dan bertindak di tengah tantangan global yang semakin dinamis.

Langkah-langkah Pemprov Kaltim ini menjadi bagian dari strategi besar menyambut IKN dan menata ulang arah pembangunan dari berbasis sumber daya alam menjadi berbasis sumber daya manusia.

Pendidikan adalah fondasinya. Dan bonus demografi hanya akan menjadi peluang jika generasi mudanya cerdas dan terlatih.

Kalimat terakhir Sri Wahyuni dalam forum itu merangkum semuanya: “Kalau anak-anak Kaltim tidak disiapkan dari sekarang, nanti mereka cuma jadi penonton di rumah sendiri.” [DIAS]

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }