BONTANG — Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesehatan warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bontang bekerja sama dengan Puskesmas Bontang Lestari menggelar pemeriksaan fungsi hati SGOT dan SGPT, Rabu (18/6/2025).
Pemeriksaan ini berlangsung di Klinik Pratama Lapas Bontang, menyasar sejumlah warga binaan yang telah melalui skrining awal oleh tim medis. Langkah ini diambil sebagai bagian dari deteksi dini terhadap potensi gangguan fungsi hati yang dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan mereka.
“Kesehatan warga binaan adalah prioritas kami. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya preventif dalam pembinaan berbasis layanan kesehatan,” ujar Kalapas Bontang, Suranto.
Tim dari Puskesmas Bontang Lestari datang dengan kelengkapan alat medis dan tenaga profesional. Mereka langsung melakukan pengambilan sampel darah untuk pengujian fungsi hati. Hasil tes SGOT dan SGPT nantinya akan menjadi data dasar untuk pemantauan kesehatan rutin para warga binaan.
Langkah ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi bagian dari implementasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Lapas Kelas IIA Bontang dan Dinas Kesehatan Kota Bontang. Tujuannya: memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh dan berkelanjutan di lingkungan pemasyarakatan.
Sinergi antara Lapas dan fasilitas layanan kesehatan daerah ini dinilai penting untuk menjaga hak dasar warga binaan dalam memperoleh layanan kesehatan yang layak.
“Ini bukan kegiatan satu kali. Kami ingin ada pemantauan berkelanjutan, agar warga binaan tetap sehat selama masa pembinaan,” tambah Suranto.
[JUN/RIL]
Tidak ada komentar