WAKIL Ketua DPRD Kalimantan Timur Muhammad Samsun mempererat silaturahmi dengan masyarakat Bukit Biru, salah satu kelurahan di wilayah kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) guna menerima aspirasi pembangunan daerah itu.
“Kehadiran kami sebagai anggota parlemen adalah sebagai penyambung keresahan, keinginan, dan permohonan aspirasi dari masyarakat kepada pemerintah,” kata Samsun di Kukar, Kamis.
Kewenangan anggota DPRD terkait anggaran terus berproses dan diperjuangkan untuk daerah pemilihan. Tapi, Samsun juga menekankan aspek komunikasi sebagai kunci penting untuk menuntaskan permasalahan daerah.
Samsun dan warga Bukit Biru berdiskusi santai membahas berbagai isu, keresahan, dan aspirasi untuk daerah pemilihannya dengan suguhan kopi.
Ada tiga hal yang disampaikan warga ke Samsun yaitu pemekaran Bukit Biru, penerangan jalan, dan dampak tambang batu bara.
“Wacana pemekaran, selain sebagai langkah memaksimalkan peningkatan pelayanan administrasi, juga diyakini akan mampu mendorong percepatan pembangunan untuk masyarakat,” kata Samsun
Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu mendapat masukan dari warga Bukit Biru perihal penerangan jalan yang masih minim sehingga menyulitkan mereka untuk beraktivitas pada malam hari.
Kemudian, warga Bukit Biru juga mengkhawatirkan dampak negatif aktivitas tambang batu bara di sekitar wilayah tempat tinggal mereka.
“Tambang itu memicu debu dan polusi udara yang sangat parah. Tanaman petani berpotensi rusak dan hasil panen menurun. Tambang itu juga menguras air tanah dan menyebabkan banjir pada musim hujan,” ujar Samsun.
Pemerintah daerah, lanjutnya, agar menyediakan penerangan jalan dan menyelesaikan dampak aktivitas tambang di Bukit Biru menyusul keluhan dari warga yang sudah berulang kali.
“Kami hanya minta hak mereka sebagai warga negara yang layak mendapatkan pelayanan publik yang baik dan lingkungan yang sehat. Kami tidak mau kampung warga menjadi korban kepentingan bisnis yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Terkait dampak tambang batu bara ke sawah di Kabupaten Kukar, Samsun mengatakan lahan-lahan pertanian bahkan terkena banjir sebagai dampak dari aktivitas pertambangan.
“Saya juga pernah mendengarkan keluhan warga Kampung Terang, Desa Amborawang Laut, Kecamatan Samboja atas sawah yang tenggelam akibat banjir. Itu disebabkan aktivitas tambang,” kata Samsun beberapa waktu lalu.
Legislator daerah pemilihan (dapil) Kukar tersebut menjelaskan, masyarakat Desa Amborawang Laut, Kecamatan Samboja didominasi bekerja di bidang pertanian sebagai mata pencaharian utama.
Samsun juga menerima keluhan dari salah satu warga Desa Amborawang bernama Joni tentang hasil pertanian yang bisa mengantarkan anak-anaknya bersekolah sampai jenjang sarjana. (ADS)