21 Maret 2023 - 19:41
Search
Close
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
Menu
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
21 Maret 2023 - 19:41
Search
Close
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
Search
Close
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
Home Kaltim

Kasus Kematian Ibu dan Bayi di Kaltim Masih Tinggi

Kasus Kematian Ibu dan Bayi di Kaltim Masih Tinggi

Kasus Kematian Ibu dan Bayi di Kaltim Masih Tinggi

Ilustrasi.

Bagikan:

RedaksibyRedaksi
31 Januari 2023 | 09:01

newsborneo.id – Dinas Kesehatan (Diskes) Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2023 ini terus fokus menuntaskan kasus kematian ibu dan bayi, yang sampai saat ini masih tinggi. Termasuk penanganan kasus kesehatan lainnya.

“Rencana kita akan fokus dalam penanganan dan penuntasan kematian ibu dan bayi,” kata Kepala Diskes Kaltim, Jaya Mualim di akun Instagram Pemprov Kaltim, Jumat (27/1/2023).

Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim akan merujuk agar ibu-ibu hamil punya risiko tinggi memperoleh penanganan intensif. Jaya menyebutkan dengan istilah Bapelkes.

BacaJuga

Tangani Covid-19 Terbaik, Pemprov Kaltim Raih Penghargaan PPKM Award 2023

Satgas PPKS Universitas Mulawarman Dilaporkan ke Polisi

Jelang Ramadan, Warga Bontang Diimbau Waspada Peredaran Uang Palsu

Kaltim Dapat Tawaran jadi Tuan Rumah MTQ Nasional Tahun 2024

Jaya menambahkan, kematian ibu dan bayi banyak yang meninggal dunia karena terlambat dalam penanganannya, juga ibu hamil terlambat dalam diagnosa, maka Diskes akan fokus dalam ANC1 atau konsultasi saat kehamilan ibu, baik konsultasi pertama sampai konsultasi keenam, dan cakupannya harus 95 bagi ibu-ibu yang sedang hamil.

“Kita juga membenahi penanganan gizi pada balita, karena berdasarkan survei terbaru, kita itu naik 1,1 persen terhadap balita stunting. Kita akan segera membenahinya dan fokus masalah tersebut,” tandasnya.

Untuk angka absolutnya terhadap jumlah kematian ibu dan bayi, lanjut Jaya, tahun 2022 itu 73 kematian per tahun dan tersebar di seluruh kabupaten dan kota se Kaltim. Terbanyak di Kabupaten Kutai Kartanegara 24 kasus dan Samarinda 20 kasus, sementara di daerah lainnya di bawah 5 kasus.

“Pekan depan kita akan melakukan rapat koordinasi dengan dua dinas kesehatan Kutai Kartanegara dan Samarinda,” ujarnya.

Jaya menambahkan tahun 2021, kematian ibu dan bayi sekira 168 kasus, dan jumlah tersebut penyebabnya adalah pandemik COVID-19 pada waktu itu, tapi sekarang sudah tidak ada COVID-19 masih terjadi 73 kasus.

“Tapi masih dibawah absolut kita, tingginya 80 dan itu sudah rendah, tapi kan kita tidak mau, dan harus lebih rendah lagi,” tandas Jaya Mualimin. (*)

Tags: Diskes KaltimHeadlineIbu Hamil

Bagikan:

SAMARINDA

Wali Kota Samarinda Dukung Lapas Layak Huni lewat Pemindahan Lokasi
Samarinda

Wali Kota Samarinda Dukung Lapas Layak Huni lewat Pemindahan Lokasi

21 Maret 2023 | 01:49
Satgas PPKS Universitas Mulawarman Dilaporkan ke Polisi

Satgas PPKS Universitas Mulawarman Dilaporkan ke Polisi

by Redaksi
21 Maret 2023 | 00:31

Perayaan HUT ke-15 Gerindra, Jalan Sehat Berhadiah Mobil dan Tiket Umrah Gratis

Perayaan HUT ke-15 Gerindra, Jalan Sehat Berhadiah Mobil dan Tiket Umrah Gratis

by Redaksi
19 Maret 2023 | 19:02

Kaltim Dapat Tawaran jadi Tuan Rumah MTQ Nasional Tahun 2024

Kaltim Dapat Tawaran jadi Tuan Rumah MTQ Nasional Tahun 2024

by Redaksi
19 Maret 2023 | 17:27

Harga TBS Kelapa Sawit Kaltim Naik, Kini Rp2.458,60 per Kilogram

Harga TBS Kelapa Sawit Kaltim Naik, Kini Rp2.458,60 per Kilogram

by Redaksi
18 Maret 2023 | 17:27

Home Kaltim

Kasus Kematian Ibu dan Bayi di Kaltim Masih Tinggi

Kasus Kematian Ibu dan Bayi di Kaltim Masih Tinggi

Kasus Kematian Ibu dan Bayi di Kaltim Masih Tinggi

Ilustrasi.

Bagikan:

RedaksibyRedaksi
31 Januari 2023 | 09:01

newsborneo.id – Dinas Kesehatan (Diskes) Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2023 ini terus fokus menuntaskan kasus kematian ibu dan bayi, yang sampai saat ini masih tinggi. Termasuk penanganan kasus kesehatan lainnya.

“Rencana kita akan fokus dalam penanganan dan penuntasan kematian ibu dan bayi,” kata Kepala Diskes Kaltim, Jaya Mualim di akun Instagram Pemprov Kaltim, Jumat (27/1/2023).

Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim akan merujuk agar ibu-ibu hamil punya risiko tinggi memperoleh penanganan intensif. Jaya menyebutkan dengan istilah Bapelkes.

BacaJuga

Tangani Covid-19 Terbaik, Pemprov Kaltim Raih Penghargaan PPKM Award 2023

Satgas PPKS Universitas Mulawarman Dilaporkan ke Polisi

Jelang Ramadan, Warga Bontang Diimbau Waspada Peredaran Uang Palsu

Kaltim Dapat Tawaran jadi Tuan Rumah MTQ Nasional Tahun 2024

Jaya menambahkan, kematian ibu dan bayi banyak yang meninggal dunia karena terlambat dalam penanganannya, juga ibu hamil terlambat dalam diagnosa, maka Diskes akan fokus dalam ANC1 atau konsultasi saat kehamilan ibu, baik konsultasi pertama sampai konsultasi keenam, dan cakupannya harus 95 bagi ibu-ibu yang sedang hamil.

“Kita juga membenahi penanganan gizi pada balita, karena berdasarkan survei terbaru, kita itu naik 1,1 persen terhadap balita stunting. Kita akan segera membenahinya dan fokus masalah tersebut,” tandasnya.

Untuk angka absolutnya terhadap jumlah kematian ibu dan bayi, lanjut Jaya, tahun 2022 itu 73 kematian per tahun dan tersebar di seluruh kabupaten dan kota se Kaltim. Terbanyak di Kabupaten Kutai Kartanegara 24 kasus dan Samarinda 20 kasus, sementara di daerah lainnya di bawah 5 kasus.

“Pekan depan kita akan melakukan rapat koordinasi dengan dua dinas kesehatan Kutai Kartanegara dan Samarinda,” ujarnya.

Jaya menambahkan tahun 2021, kematian ibu dan bayi sekira 168 kasus, dan jumlah tersebut penyebabnya adalah pandemik COVID-19 pada waktu itu, tapi sekarang sudah tidak ada COVID-19 masih terjadi 73 kasus.

“Tapi masih dibawah absolut kita, tingginya 80 dan itu sudah rendah, tapi kan kita tidak mau, dan harus lebih rendah lagi,” tandas Jaya Mualimin. (*)

Tags: Diskes KaltimHeadlineIbu Hamil

Bagikan:

Tentang Kami

Redaksi

Pedoman Siber

Privacy Policy

Disclaimer

Tentang Kami  |  Redaksi  |  Pedoman Siber

Privacy Policy  |  Dislaimer

COPYRIGHT © 2023 NEWSBORNEO.ID, ALL RIGHT RESERVED
Managed by Aydan Putra

Add New Playlist

21 Maret 2023 - 19:41

Kanal

Home

Kaltim

    Samarinda

    Balikpapan

    Bontang

Nasional

Internasional

Olahraga

Ragam

Visual

    Videografi

    Infografis

Kolom

About Us | Pedoman Siber | Disclaimer