Dua Pasien Covid-19 di Kaltim Sembuh

Redaksi
16 Jun 2025 12:16
2 menit membaca

SAMARINDA – Kabar baik datang dari Kalimantan Timur (Kaltim). Dua pasien Covid-19 yang sebelumnya dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, dinyatakan sembuh.

Keduanya sempat menjalani perawatan intensif di ruang isolasi. Setelah melalui serangkaian tes, hasilnya kini negatif. Kabar ini disampaikan langsung oleh dr. Arysia Andhina, Humas rumah sakit, yang akrab disapa Sisi.

“Sudah dites ulang. Hasil antigennya negatif,” kata Sisi, Minggu (15/6/2025).

Pasien pertama memiliki riwayat penyakit paru. Ia lebih dulu dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang pada Selasa, 10 Juni 2025. Keluhan sesaknya pun hilang.

Pasien kedua kondisinya lebih kompleks. Ia mengidap diabetes melitus. Antigen pertama dan kedua masih positif. Namun pada tes ketiga, hasilnya negatif.

“Sudah keluar dari ruang isolasi. Sekarang pindah kamar perawatan biasa,” ujar Sisi.

Meski sudah bebas dari Covid-19, pasien ini masih dirawat. Penyebabnya bukan lagi virus corona, melainkan gula darah yang tidak stabil.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, dr. Jaya Mualimin, membenarkan kabar kesembuhan dua pasien tersebut.

“PCR dari laboratorium Kemenkes di Banjarbaru sebelumnya memang positif. Tapi sekarang, dua-duanya sudah sembuh,” kata Jaya.

Meski belum bisa dipastikan varian yang menginfeksi, gejala yang muncul disebut mirip Omicron. Ringan. Tidak separah varian awal.

“Tidak perlu panik. Covid sekarang seperti flu biasa. Asal sudah vaksin, risikonya kecil,” tambahnya.

Pemerintah Provinsi Kaltim tetap waspada. Protokol kesehatan masih diterapkan, terutama di pintu masuk seperti bandara. Suhu tubuh penumpang diperiksa. Semua data masuk lewat aplikasi Satu Sehat.

“Kalau ada demam, langsung dicek,” ujar Jaya.

Antisipasi juga dilakukan untuk kedatangan jemaah haji dari Arab Saudi. Tes antigen tetap disiapkan. Namun tidak lagi bersifat wajib.

“Kita hindari kepanikan. Kalau diwajibkan, nanti masyarakat takut pandemi datang lagi,” jelasnya.

Tidak ada karantina seperti masa lalu. Namun jemaah tetap diminta pakai masker saat tiba di Tanah Air. Bukan semata karena Covid, tapi demi mencegah penyebaran virus atau bakteri dari luar negeri.

[JUN]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }