Kaltim Gagas Wisata Malam Sungai Mahakam, Tinggalkan Bongkar Muat Batu Bara

Redaksi
25 Mei 2025 00:44
2 menit membaca

SAMARINDA — Selain batu bara, minyak, dan gas bumi, Kalimantan Timur (Kaltim) punya satu potensi besar yang belum banyak disentuh secara maksimal: Sungai Mahakam.

Jika dikelola dengan tepat, sungai legendaris ini bukan hanya jalur transportasi, tetapi juga pengungkit utama pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah.

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menyampaikan optimisme besar soal masa depan Sungai Mahakam. “Sungai Mahakam ini punya potensi sangat besar untuk pariwisata,” ujarnya di Kantor Gubernur belum lama ini.

Kunci utama yang harus dijalankan adalah mengurangi aktivitas bongkar muat batu bara dan pengangkutan tongkang di malam hari.

Menurut Gubernur Harum — panggilan akrabnya — malam hari adalah waktu yang tepat untuk mengubah wajah Sungai Mahakam menjadi kawasan wisata susur sungai yang memikat.

“Kalau malam tidak ada lewat ponton, kita bisa hidupkan Sungai Mahakam kira-kira seperti di Shanghai, Vietnam, Kamboja, Filipina, dan Thailand,” kata Gubernur.

Ia mencontohkan Sungai Nil di Kairo, Mesir, yang menjadi magnet wisatawan dengan pemandangan kota yang gemerlap dan kerlip lampu di malam hari.

Bayangkan bila Sungai Mahakam bisa dipenuhi dengan kapal wisata yang berkeliling, disertai lampu-lampu cantik dan atraksi budaya, bukan bongkar muat batu bara yang mengganggu.

Namun, Gubernur Kaltim memberi catatan penting: “Jangan ada kapal ponton atau tongkang yang melintasi Jembatan Mahakam pada malam hari.”

Selain mengganggu kenyamanan wisatawan, aktivitas pengangkutan malam hari berisiko tinggi terhadap keselamatan lalu lintas sungai. Ia menyoroti kejadian pilar jembatan Mahakam pernah tertabrak ponton, sebuah peristiwa yang bisa merusak citra dan membahayakan infrastruktur.

Pengelolaan lalu lintas sungai yang lebih baik juga diharapkan dapat berkontribusi mengurangi risiko banjir di Kota Samarinda melalui pengerukan dasar sungai, selain menambah pendapatan asli daerah (PAD).

Sejarah mencatat Sungai Mahakam sudah lama menjadi urat nadi transportasi dan perdagangan Kalimantan Timur. Dari bahan kebutuhan pokok hingga kayu dan batu bara, sungai ini telah mengalirkan perekonomian daerah selama puluhan tahun.

Namun, kini saatnya untuk membayangkan sebuah Mahakam yang tidak hanya berfungsi sebagai jalur logistik, tapi juga sebagai destinasi pariwisata malam yang memesona dan menguntungkan. [RED]

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    […] 25 Mei 2025 Rp3 Miliar untuk Tiap Koperasi Merah Putih, Bontang Tuntas 100 Persen Kaltim Gagas Wisata Malam Sungai Mahakam, Tinggalkan Bongkar Muat Batu Bara 95 Atlet Ramaikan PTM Pelabuhan Cup Seri 1 di Bontang Senam Bugar Ala Bontang, Semangat Sehat […]

    Balas
@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }