BALIKPAPAN – Pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur strategis di Kalimantan Timur (Kaltim), salah satunya dengan penyelesaian Segmen 1A dan 1B Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). Proyek ini diproyeksikan menjadi penghubung utama antara kawasan Polsek Balikpapan Selatan dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS).
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Hendro Satrio, menjelaskan bahwa segmen 1B akan membentang dari titik awal Tol Balsam hingga Polsek Balikpapan Selatan, dengan struktur flyover sepanjang lima kilometer yang dirancang untuk melintasi jaringan jalan kota yang telah ada.
“Segmen ini hampir seluruhnya menggunakan jalur elevated untuk meningkatkan konektivitas tanpa mengganggu lalu lintas eksisting,” ujar Hendro.
Sementara itu, segmen 1A akan terintegrasi langsung dengan segmen 1B, melanjutkan aksesibilitas dari Polsek Balikpapan Selatan menuju Jalan Syarifuddin Yoes dan berakhir di gerbang utama Bandara SAMS.
Proyek ini mengadopsi skema kontrak tahun jamak (multiyears contract), dengan alokasi anggaran mencapai Rp1,9 triliun. Proses tender dijadwalkan berlangsung mulai Februari 2025, dengan kontrak proyek ditargetkan dapat diteken pada Mei atau Juni.
“Jika tidak ada hambatan, tahap konstruksi segmen 1A akan dimulai pada Juli 2025 dan rampung pada tahun 2027. Sedangkan segmen 1B yang sudah berjalan sejak 2024 diharapkan selesai pada 2026,” jelas Hendro.
Tol ini dirancang memiliki dua jalur terpisah dengan tiga lajur pada masing-masing jalur. Setiap lajur memiliki lebar 3,75 meter, sehingga total lebar jalur mencapai 12 meter per arah, dengan right of way (ROW) melebihi 10 meter.
Guna menjamin kekuatan konstruksi, proyek ini menggunakan teknik fondasi bor pile dengan diameter 80 sentimeter hingga 1,2 meter, menembus kedalaman 20 hingga 25 meter. Hal ini dilakukan untuk memastikan stabilitas maksimal, terutama pada jalur elevated.
Namun, seperti proyek infrastruktur besar lainnya, pembebasan lahan menjadi salah satu tantangan utama. Hendro menyebutkan bahwa pihaknya intensif melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat agar proses pembebasan lahan berjalan lancar dan sesuai target.
Proyek Tol Balikpapan-Samarinda juga diharapkan mendukung pengembangan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Segmen lainnya, seperti 3A dan 3B, masih dalam tahap kajian lebih lanjut, dengan informasi detail akan diumumkan secara bertahap.
“Kami optimistis proyek ini akan menjadi tulang punggung konektivitas regional, sekaligus memberikan dampak positif pada pengembangan ekonomi di Kalimantan Timur,” tutup Hendro. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Berita ini telah terbit di Pembangunan Tol Balikpapan-Samarinda Segmen 1A Dimulai Juli 2025, Rampung 2027