BONTANG – Nyawa pasien tak bisa ditangani oleh yang tidak berizin. Itu prinsip yang kini dipegang teguh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang.
Layanan kesehatan makin canggih. Tapi semua tetap bermuara pada satu hal: keamanan pasien.
Dan bagi Jabatan Fungsional (Jafung) Penata Perizinan Ahli Muda DPMPTSP Bontang, Idrus izin praktik bukan sekadar tumpukan kertas.
“Itu soal hidup dan mati,” tegasnya, Jumat (14/6/2025).
Penata anestesi adalah bagian vital dari sebuah tindakan medis. Satu kesalahan kecil bisa fatal.
Karena itu, siapa pun yang bekerja di bidang ini wajib punya izin resmi. Tanpa terkecuali.
“Kalau tidak punya izin, artinya tidak ada jaminan kompetensi,” kata Aspianur. “Risikonya bisa ke nyawa pasien.”
Untuk mempermudah, Pemkot Bontang sudah meluncurkan sistem baru. Namanya MPP Digital.
Sistem ini terhubung langsung dengan platform nasional milik Kementerian Kesehatan: SatuSehat SDMK.
Melalui sistem ini, verifikasi surat tanda registrasi (STR), sertifikat kompetensi, hingga dokumen lain dilakukan otomatis. Tidak perlu bawa map tebal. Tidak perlu antre panjang.
Kalau data tidak sinkron? Otomatis ditolak. “Jadi tidak ada celah bagi praktik ilegal,” ucap Idrus.
Tak hanya memperketat izin, DPMPTSP Bontang juga aktif menyosialisasikan aturan ini ke rumah sakit dan klinik.
Fasilitas kesehatan diingatkan: jangan main-main merekrut tenaga tanpa izin.
“Kami tidak hanya menindak. Kami juga bimbing,” kata Idrus.
Modul bimbingan sudah disiapkan. Layanan konsultasi dibuka di gerai pelayanan publik.
Kini, proses izin tidak lagi berbulan-bulan. Bahkan bisa selesai dalam hitungan hari. Tanpa perlu bolak-balik kantor. Cepat, mudah, dan jelas.
“Yang penting, semua data valid. Jangan coba-coba manipulasi. Sistem kami bisa langsung mendeteksi,” tambahnya.
Langkah ini bagian dari komitmen Pemkot Bontang untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan.
Dia yakin, kalau semua tenaga medis taat aturan, maka risiko malpraktik bisa ditekan. Dan masyarakat merasa aman saat berobat.
“Pelayanan kesehatan itu menyangkut nyawa. Kami hanya ingin semuanya berjalan sesuai jalur,” tutupnya.
[ADS/ZUHAJI]
Tidak ada komentar