Investasi Kaltim Tembus Rp19,82 Triliun, Kukar dan Balikpapan jadi Magnet Investor

Redaksi
19 Jun 2025 11:02
2 menit membaca

SAMARINDA – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat capaian gemilang dalam realisasi investasi kuartal pertama 2025. Total nilai investasi menembus Rp19,82 triliun, naik 15,57% dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp16,73 triliun.

Data ini disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana, dalam rilis resmi, Rabu (18/6/2025).

“Angka ini baru mencapai 24,82% dari total target investasi 2025 sebesar Rp79,86 triliun. Tapi ini awal yang sangat baik,” ungkap Fahmi.

Dari sisi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi daerah favorit investor. Kabupaten ini menyerap investasi sebesar Rp3,47 triliun atau 27,54% dari total PMDN Kaltim.

Balikpapan menyusul di posisi kedua dengan nilai Rp3,13 triliun (24,88%), diikuti Kutai Timur sebesar Rp1,97 triliun (15,63%).

Namun, dalam urusan penyerapan tenaga kerja, justru Balikpapan menjadi juara dengan 2.780 tenaga kerja terserap. Kutai Timur menyusul dengan 2.031 orang, dan Kukar 1.880 orang.

Sektor pertambangan masih menjadi andalan. Sub-sektor ini menyumbang Rp6,94 triliun atau 55,08 persen dari total PMDN, sekaligus menyerap 4.316 tenaga kerja.

Industri makanan berada di urutan kedua dengan Rp1,07 triliun (8,52 persen), lalu industri logam dasar dan barang logam menyumbang Rp834,56 miliar (6,62 persen).

Di jalur Penanaman Modal Asing (PMA), Singapura menduduki peringkat teratas dengan nilai investasi US$163,13 juta atau 36,19 persen dari total PMA.

Disusul Mauritius dengan US$90,73 juta (20,12 persen) dan China dengan US$47,97 juta (10,64 persen).

Total PMA kuartal pertama mencapai US$450,82 juta atau sekitar Rp7,21 triliun, tersebar di 875 proyek. Dari jumlah ini, terserap 10.141 tenaga kerja Indonesia dan 42 tenaga kerja asing.

Secara wilayah, Kutai Timur mencatat penyerapan tenaga kerja asing terbanyak dari PMA yakni 3.302 orang, disusul Kukar (2.805) dan Kutai Barat (2.249).

Secara nasional, Kaltim berada di peringkat ke-6 untuk PMDN, di bawah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau, dan Banten. Untuk PMA, Kaltim duduk di posisi ke-10.

Namun, saat PMDN dan PMA digabungkan, Kaltim berada di posisi ke-9 nasional dengan total investasi Rp19,82 triliun pada kuartal pertama 2025.

Fahmi menyebut total penyerapan tenaga kerja dari investasi selama Januari-Maret 2025 mencapai 22.181 orang. Terdiri dari 22.135 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 46 tenaga kerja asing (TKA).

“Ini adalah bukti nyata bahwa investasi tidak hanya soal modal, tapi juga berdampak langsung pada masyarakat lewat penciptaan lapangan kerja,” jelasnya.

Capaian triwulan pertama ini disebut menjadi modal kuat untuk mengejar target tahunan. Pemprov Kaltim optimistis target Rp79,86 triliun bisa dicapai, bahkan berpeluang melampaui.

“Dengan tren positif ini, kami yakin target tahun 2025 akan terlampaui. Kaltim semakin menarik bagi investor nasional dan internasional,” tutup Fahmi.

[DIAS/RIL]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }