SAMARINDA – Posyandu bukan lagi sekadar tempat timbang bayi dan suntik vaksin. Kalimantan Timur sedang menyiapkan sesuatu yang lebih besar. Namanya: Posyandu 6 SPM.
SPM singkatan dari Standar Pelayanan Minimal. Ada enam bidang layanan yang akan diintegrasikan ke dalam Posyandu. Bukan hanya soal kesehatan, tapi juga pendidikan, pekerjaan umum, perumahan, ketertiban umum, dan pelayanan sosial.
Ini bukan wacana. Program ini akan dijalankan mulai tahun 2025. Sosialisasinya bahkan sudah dimulai sejak Agustus 2024 lalu di tingkat pusat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Puguh Hardjanto, mengatakan bahwa pihaknya kini tengah melakukan tahap persiapan serius.
“Saya bersyukur, program ini bisa dikawal bersama dinas-dinas teknis, tim penggerak Posyandu, hingga Baznas. Desain dan pelaksanaannya akan kita kawal dari awal,” kata Puguh saat memimpin rapat di kantor DPMPD Kaltim, Jumat (13/6/2025).
Apa saja 6 layanan itu?
1. Pendidikan
Posyandu akan ikut mendorong kesadaran pendidikan di desa. Kader akan diberi peran menyuluh pentingnya sekolah bagi anak-anak. Termasuk mendampingi warga untuk mengakses pendidikan yang lebih layak.
2. Kesehatan
Inilah inti Posyandu sejak dulu. Pemeriksaan tumbuh kembang anak, imunisasi, penyuluhan gizi, tetap menjadi program utama.
3. Pekerjaan Umum
Uniknya, Posyandu juga akan menyentuh hal teknis. Seperti mendata kebutuhan infrastruktur kecil, fasilitas umum, hingga pemeliharaan lingkungan.
4. Perumahan Rakyat
Melalui Posyandu, warga bisa mengakses informasi bantuan rumah layak huni. Termasuk penyuluhan soal hunian sehat dan tertib tata ruang.
5. Ketenteraman dan Ketertiban Umum
Kader Posyandu akan bermitra dengan aparat. Fokusnya: edukasi soal keamanan lingkungan, pos kamling, hingga penanganan potensi konflik sosial.
6. Sosial
Di sinilah Posyandu menjadi lebih humanis. Program sosial seperti bantuan sembako, pendampingan warga miskin, hingga kegiatan komunitas, akan masuk dalam sistem.
Dengan mengusung 6 SPM ini, Posyandu akan berubah wajah. Bukan lagi tempat datang lalu pulang. Tapi jadi pusat interaksi warga dan simpul layanan masyarakat desa.
Puguh yakin, cara ini akan memperbesar dampak Posyandu. “Ini bukan sekadar inovasi. Tapi upaya menyatukan pelayanan supaya masyarakat bisa merasakannya lebih nyata,” ujarnya.
Program ini juga akan diperkuat oleh kader-kader Posyandu yang telah dan akan terus dibekali pelatihan serta pendampingan teknis.
[DIAS]
Tidak ada komentar