Pemkab Berau Evaluasi Penanganan Banjir, Relokasi dan Perahu Karet jadi Sorotan
Sekkab Berau Muhammad Said pimpin Rapat Koordinasi Evaluasi Penanganan yang telah dilakukan terhadap terjadinya bencana banjir di Kabupaten Berau, di Ruang Rapat Kakaban, Rabu (04/05/2025).BERAU — Musim banjir belum usai. Rapat koordinasi kembali digelar. Pemerintah Kabupaten Berau tidak ingin kecolongan untuk kedua kali.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Berau, Muhammad Said memimpin rapat penting di Ruang Kakaban, Rabu (4/6). Rapat lintas sektor. Bahas serius soal banjir yang sudah merendam beberapa wilayah.
Fokusnya: evaluasi, mitigasi, dan rencana aksi cepat.
“Banjir ini tidak bisa hanya ditangani saat sudah terjadi. Kita harus siapkan skenario dari sekarang,” kata Muhammad Said membuka arahannya.
Ia bicara tegas. Relokasi pun disebut. Tapi tidak bisa sembarangan. Harus ada data. Harus ada kepastian lahan. Termasuk kelengkapan surat-surat tanah calon lokasi relokasi.
“Kalau mau relokasi, lahannya harus clear. Jangan sampai sudah dipindah, urusan surat menyurat baru ribut,” ujarnya.
Tak hanya itu. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi. Termasuk BPBD, Dinas Sosial, hingga desa-desa yang rawan banjir. Semua harus terhubung.
Muhammad Said menutup rapat dengan pesan kuat. Pemerintah harus hadir di tengah rakyat. Terutama saat bencana melanda.
“Langkah kita harus cepat. Publik juga harus tahu apa yang sedang dan akan kita lakukan. Jangan sampai mereka merasa ditinggal,” katanya.
Ia minta seluruh informasi penanganan banjir bisa dikomunikasikan dengan baik ke media.
“Ini bukan banjir tahunan lagi. Ini bisa terjadi berkali-kali dalam setahun. Jadi, rencana jangka pendek dan panjang harus disusun sekarang,” tegasnya.
Kepala BPBD Berau, Mashyadi Muhdi, menambahkan. Saat ini, pengadaan perahu karet menjadi hal paling mendesak.
“Banjir datang tidak mengenal waktu. Kita butuh perahu karet untuk evakuasi. Ini bukan soal alat, tapi soal nyawa,” tegasnya.
Ia juga melaporkan, BPBD sudah turun langsung ke Kecamatan Segah. Sebagian bantuan sudah dikirim. Posko juga sudah aktif.
Namun, belum ada penetapan status darurat bencana.
“Kalau status darurat ditetapkan, proses penanganan lebih mudah. Termasuk anggaran dan mobilisasi personel,” katanya. [RED]
Pos Terkait
1 Komentar
Tinggalkan Balasan
2 minggu lalu
[…] Ala Suku Dayak yang Mulai Punah Bontang Permudah Izin Laboratorium Medis, Tak Lagi Berbelit Pemkab Berau Evaluasi Penanganan Banjir, Relokasi dan Perahu Karet jadi Sorotan Berau Siap Tancap Gas Lima Tahun ke Depan, RPJMD Baru Resmi Diteken Dump Truk Lepas Kendali, […]