newsborneo.id – Menyikapi insiden kekerasan yang terjadi di Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, yang mengakibatkan satu korban meninggal dan satu lainnya luka berat, Kapolres Paser AKBP Novy Adi Wibowo, bersama Dandim 0904/PSR Letkol Inf. Ary Susetyo, menggelar pertemuan penting dengan Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur Sabtu, 16 November 2024, di Maxone Hotel, Balikpapan.
Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan informasi terkini mengenai perkembangan kasus dan mencari solusi agar kejadian tersebut tidak memicu ketegangan antar kelompok masyarakat.
Dalam dialog yang berlangsung penuh kehati-hatian tersebut, Dewan Adat Dayak mengungkapkan harapan mereka agar proses hukum berjalan cepat dan transparan, demi menjaga kedamaian di tengah masyarakat.
Sekretaris Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur, Hendri Tando, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menekankan pentingnya penyelesaian kasus ini agar tidak memicu konflik yang lebih besar, baik di dalam suku Dayak maupun dengan suku lainnya.
Hendri juga meminta agar aparat kepolisian mengungkapkan fakta-fakta secara jujur dan cepat, demi mencegah spekulasi yang dapat memperburuk situasi.
“Sebagai perwakilan komunitas Dayak di Kaltim, Kalteng, dan Kalbar, kami sangat berharap kasus ini segera terungkap dan tidak menambah ketegangan di kalangan masyarakat,” ujarnya dengan tegas.
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Dayak Kota Balikpapan, dr. Abriantinus, mengingatkan semua pihak untuk tidak mengaitkan insiden ini dengan identitas suku pelaku. Hal ini diharapkan dapat mencegah potensi terjadinya konflik SARA yang bisa memperkeruh keadaan.
Kapolres Paser, AKBP Novy Adi Wibowo, memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut, yang ternyata melibatkan senjata tajam dan bukan penembakan seperti yang banyak beredar di media sosial.
Ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang tidak terverifikasi, serta meminta dukungan Dewan Adat Dayak untuk menjaga ketenangan dan menghindari spekulasi yang bisa memicu ketegangan.
“Proses penyelidikan sedang berjalan. Kami bekerja keras untuk mengungkap siapa pelaku dan apa motif di balik kejadian ini. Kami mohon kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Dandim 0904/PSR, Letkol Inf. Ary Susetyo, dalam kesempatan yang sama menekankan pentingnya persatuan di tengah situasi yang sensitif ini.
“Mari kita jaga bersama kedamaian dan keamanan wilayah ini. Kami berharap Dewan Adat Dayak dapat membantu meredakan ketegangan di lapangan,” ujar Letkol Ary, yang turut mendukung penuh upaya Polres Paser dalam penegakan hukum.
Menjelang Pilkada Serentak 2024, pertemuan ini juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan. Dewan Adat Dayak Kaltim menyatakan komitmennya untuk mendukung polisi dalam mengungkap kasus ini dan mencegah timbulnya aksi balasan yang dapat mengganggu keamanan jelang kontestasi politik.
Dengan situasi yang tetap aman dan kondusif selama pertemuan, harapan besar diletakkan pada kesepakatan ini untuk meredakan ketegangan dan mengembalikan ketenteraman di Kabupaten Paser.
Polres Paser dan Kodim 0904/PSR berkomitmen untuk terus menjaga keamanan serta menghindari terjadinya konflik lebih lanjut di Kalimantan Timur.
Amanat dari pertemuan ini adalah pentingnya persatuan dan kerja sama seluruh elemen masyarakat untuk memastikan bahwa kejadian ini tidak mengganggu kedamaian di Kaltim. (*)