Jembatan Kayu Atletik 3 Bontang Direnovasi jadi Beton

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Bontang telah memulai proyek renovasi Jembatan Atletik 3 yang terletak di wilayah mereka.

BONTANG – Warga Kelurahan Api-Api, Bontang, bisa bernapas lega. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Bontang telah memulai proyek renovasi Jembatan Atletik 3 yang terletak di wilayah mereka.

Proyek ini bertujuan untuk menggantikan jembatan lama yang berbahan kayu dengan struktur beton yang lebih kuat dan aman. Dengan anggaran sebesar Rp 3 miliar yang dialokasikan dalam APBD 2024, pengerjaan proyek ini dilaksanakan oleh CV Diva Anugrah Utama.

Kepala Dinas PU-PR Kota Bontang, Much Cholis Edy Prabowo, mengungkapkan bahwa proyek ini mencakup area seluas 41,6 meter persegi.

“Kami mengikuti arahan Wali Kota Bontang, Basri Rase, untuk mengganti jembatan ini dengan struktur beton yang lebih kokoh dan aman,” jelas Much Cholis Edy Prabowo.

Kondisi jembatan saat ini memang memprihatinkan. Dengan konstruksi kayu yang sudah tua dan banyak lantai jembatan yang berlubang, kendaraan yang melintas kerap terancam keselamatannya.

Selain itu, tiang jembatan yang berada di dasar sungai seringkali menyangkutkan sampah, sehingga menghambat aliran sungai.

“Pergantian jembatan diharapkan tidak hanya meningkatkan keamanan dan kenyamanan, tetapi juga memperbaiki aliran sungai di bawahnya,” tambah Much Cholis Edy Prabowo.

Proyek renovasi ini menjadi salah satu prioritas Dinas PUPR Bontang untuk tahun 2024. Dengan adanya jembatan baru, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi warga sekitar dan meningkatkan infrastruktur kota secara keseluruhan.

Warga Kelurahan Api-Api menyambut baik proyek ini dan berharap pengerjaannya bisa selesai tepat waktu. Renovasi Jembatan Atletik 3 ini akan menjadi langkah signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup warga Bontang serta memperkuat infrastruktur kota yang lebih modern dan aman. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }