Digitalisasi Kaltim Melesat, 3 Kota Masuk 50 Besar Nasional

Redaksi
28 Mei 2025 23:34
2 menit membaca

SAMARINDA, Pranala.co — Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mencetak prestasi. Provinsi ini menempati posisi ke-8 nasional dalam East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2025.

Skor Kaltim mencapai 47,9 poin. Ini mengukuhkan Kaltim sebagai daerah dengan daya saing digital tertinggi di seluruh Kalimantan.

Bukan hanya provinsi, tiga kota di Kaltim juga masuk daftar 50 besar nasional. Samarinda di posisi 14 dengan skor 49,3, Balikpapan nomor 15 dengan 48,0, dan Bontang di posisi 47 dengan 42,6 poin.

Ketiganya jadi tulang punggung daya saing digital Kaltim secara keseluruhan.

EV-DCI adalah indeks tahunan dari East Ventures yang mengukur kesiapan digital 38 provinsi dan 157 kabupaten/kota di Indonesia. Penilaian mencakup infrastruktur digital, penggunaan internet oleh tenaga kerja, dan dukungan terhadap inovasi teknologi.

Willson Cuaca, Co-Founder East Ventures, menyebut indeks ini bertujuan mendorong pemerataan ekonomi digital di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).

Menurut Willson, kesenjangan digital antarprovinsi mulai mengecil. Daerah di luar Jawa semakin mengejar ketertinggalan.

“Peningkatan signifikan terlihat dari perluasan jaringan 3G dan 4G di desa-desa serta meningkatnya jumlah pekerja yang memanfaatkan internet dalam aktivitasnya,” ujarnya, Selasa (27/5).

Kaltim dinilai memiliki fondasi digital yang kuat. Dukungan pemerintah daerah dalam memperluas akses internet dan mendorong teknologi digital di sektor publik dan swasta jadi faktor utama.

Talenta digital lokal juga terus didorong berkembang.

Daftar 10 provinsi teratas EV-DCI 2025 dipimpin DKI Jakarta, disusul Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara.

Meskipun Pulau Jawa masih mendominasi, capaian Kaltim jadi bukti daerah luar Jawa punya potensi besar dalam transformasi digital.

Dengan posisi ini, Kaltim diharapkan terus memperkuat digitalisasi. Terutama sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN) yang kini tengah dibangun. [RED]

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }