QRIS Segera Bisa Digunakan di Jepang, China, dan Arab Saudi

Redaksi
24 Mei 2025 22:43
Ragam 0
3 menit membaca

KALTIM – Bayangkan berada di Tokyo, makan ramen di kedai pinggir jalan, dan cukup membuka aplikasi dompet digital dari Indonesia untuk membayar. Tak perlu uang yen. Tak perlu tukar tunai. Tinggal scan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Itulah pemandangan yang akan segera terjadi. Dan tidak hanya di Jepang. China, India, Korea Selatan, bahkan Arab Saudi sedang dalam antrean kerja sama sistem pembayaran dengan Bank Indonesia (BI) lewat Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menyebut Jepang sebagai negara yang paling siap untuk implementasi. Bahkan uji coba outbound QRIS — transaksi dari Indonesia ke Jepang — telah dimulai sejak 15 Mei 2025.

“Kalau tidak ada halangan berarti, kita targetkan bisa launching secara resmi tanggal 17 Agustus nanti,” ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (21/5/2025).

Bukan cuma Jepang. Indonesia juga bersiap menyambungkan QRIS ke China lewat kerja sama dengan UnionPay International (UPI). Semua pengaturan teknis dan bisnisnya sudah selesai. Bank Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan empat perusahaan switching nasional.

Peluncuran uji coba QRIS lintas negara ke China pun direncanakan pada hari yang sama: 17 Agustus 2025 — seperti kado kemerdekaan bagi ekonomi digital.

Tujuannya bukan hanya memudahkan wisatawan Indonesia, tapi juga meningkatkan efisiensi perdagangan dan pariwisata bilateral. Tak perlu repot urusan kurs, tak perlu khawatir keamanan membawa uang tunai.

India juga sedang didekati. Negosiasinya kini memasuki fase diskusi teknis antara ASPI dan NPCI International. Spesifikasi sistem kedua negara sedang dicocokkan. Targetnya tetap tahun ini.

Korea Selatan pun tak mau ketinggalan. Komunikasi antarotoritas telah rampung, dan kini masuk tahap finalisasi kesepakatan dengan Korean Financial Telecommunication and Clearing Institute (KFTC). Setelah itu, tinggal uji coba.

Salah satu proyek paling strategis dan menyentuh hati: kolaborasi dengan Arab Saudi untuk digitalisasi sistem pembayaran jemaah haji dan umrah.

Selama ini, jemaah membawa uang tunai dalam jumlah besar. Risiko tinggi. Sekarang, dengan QRIS, transaksi bisa dilakukan cukup dari ponsel. Aman, cepat, dan transparan.

Diskusi intensif sudah dilakukan antara BI, SAMA (Saudi Arabian Monetary Authority), dan Kementerian Haji dan Umrah. Kerja sama ini jadi prioritas utama untuk memudahkan hampir 300 ribu jemaah asal Indonesia setiap tahun.

Namun semua itu tentu tidak semudah men-scan barcode. Tantangan terbesarnya adalah harmonisasi sistem. “Menyamakan ketentuan, menyamakan infrastruktur, baru setelah itu masuk industri dan dilakukan uji coba,” kata Filianingsih.

Itulah kenapa proyek ini tidak bisa tergesa-gesa. Tapi langkahnya pasti. Karena masa depan sistem pembayaran — adalah tanpa batas negara.

Bank Indonesia menargetkan proyek besar ini menjadi bagian dari integrasi sistem pembayaran kawasan ASEAN dan menjadikan Indonesia pemain utama dalam ekosistem ekonomi digital global. [RED]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }