Serapan APBD Rendah, Ini Kata Ketua Komisi II DPRD Bontang
Redaksi
15 Juli 2024 | 17:35 17:35
.
2 menit membaca
NEWS BORNEO – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Rustam, menyoroti rendahnya serapan anggaran di beberapa operasi perangkat daerah (OPD). Diketahui, banyak di antaranya yang masih di bawah 50 persen pada semester awal 2024.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut mengatakan ada beberapa OPD yang serapan anggarannya masih di angka 30 persen. Oleh karena itu, ia berharap instansi terkait dapat meningkatkan anggaran minimal mencapai standar 50 persen.
“Supaya anggaran kita lebih optimal,” ungkapnya kepada wartawan.
Ia menyatakan rendahnya serapan anggaran pada OPD semester ini akan mempengaruhi anggaran perubahan. Hal ini penting mengingat akan segera dilakukan pelantikan dewan yang baru.
Rustam, yang juga menjabat sebagai Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bontang, menegaskan bahwa pihaknya akan mengurangi anggaran bagi OPD dengan serapan anggaran kecil pada perubahan nantinya.
“Ada OPD yang serapan anggarannya kecil tapi minta tambahan lagi, ya tidak bisa begitu. Habiskan dulu yang ada,” ujar Rustam.
Ia menambahkan bahwa langkah tegas tersebut diambil untuk menekan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) di tahun 2024 ini agar tidak terjadi lonjakan yang terlalu besar, apalagi mencapai angka hingga Rp500 miliar.
“Kalau cuma Rp300 miliar masih wajar. Kalau sudah sampai Rp500 miliar, kan sayang anggarannya. Kalau Silpa positif sih tidak masalah,” tambahnya.
Meskipun demikian, ia tetap mengapresiasi semangat para OPD yang telah begitu antusias dan proaktif dalam melaporkan hasil kegiatan anggarannya, yaitu pada laporan realisasi semester pertama Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan prognosis enam bulan tahun 2024. (ADV)
