Ratusan Rumah Warga di Penajam Paser Utara Terendam Banjir

Petugas BPBD mengevakuasi warga dari daerah yang terdampak banjir di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kamis (25/8). Foto: HO BPBD PPU

newsborneo.id – Banjir tak hanya menerjang sejumlah titik di Kota Balikpapan, tetapi juga terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Plh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara menyebutkan ada ratusan ruah warga di daerahnya yang terendam banjir.

Banjir yang menggenangi 135 rumah warga itu tersebar di lima desa dan dua kecamatan. Dia menyebutkan tinggi muka air (TMA) di lingkungan permukiman yang terdampak banjir ampai satu meter.

“TMA di masing-masing lokasi berbeda, namun secara umum di dalam rumah antara lima sampai 30 centimeter, sedangkan TMA di halaman rumah antara 20 centimeter hingga satu meter,” sebutnya.

Data BPBD, banjir terjadi di wilayah Kelurahan Lawe-Lawe, Nipah-Nipah, Sungai Parit, dan Nenang di Kecamatan Penajam serta Desa Bangun Mulya di Kecamatan Waru.

Di Kelurahan Lawe-Lawe, banjir merendam permukiman warga sejak pukul 06.30 WITA dan menyebabkan 49 rumah tergenang, meliputi 22 rumah di RT 01 dan 26 rumah berada di lingkungan RT 26.

Banjir mulai menggenangi permukiman warga di Kelurahan Sungai Parit, Kamis (25//8/2022) dini hari sekira pukul 00.30.

Total ada 45 rumah warga di wilayah yang terendam banjir, yang terdiri dari 20 unit rumah di RT 05 dan 25 rumah di RT 06.

“Kami masih berjaga di lima desa atau kelurahan yang terdampak banjir,” kata Gusti.

Petugas BPBD, lanjut Gusti, bersama kepolisian, Babinsa, dan sejumlah pihak juga membantu mengevakuasi warga yang membutuhkan bantuan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rabu (24/8/2022) telah menyampaikan peringatan mengenai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir di wilayah Kecamatan Penajam.

Hujan mengguyur wilayah Penajam pada Kamis dini hari pukul 00.30 sampai 04.00 WITA dan mengakibatkan banjir di lingkungan permukiman warga. (Antara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }