“Meski status jalan itu jalan provinsi, tapi kan tiap hari yang melintas warga kami, warga Balikpapan,” kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dilaporkan Antara, Senin (8/5/2023).
Rahmad khawatir sisa galian yang tidak dirapikan sempurna akan membahayakan para pengguna jalan. Demikian juga galian yang menyebabkan jalan jadi bergelombang seperti di Kilometer 2,5 Jalan Soekarno-Hatta tersebut.
“Untuk itulah kami minta kepada PGN agar ditambal-tambal dululah jalan yang rusak itu,” ungkap Wali Kota Balikpapan.
Proyek pemasangan pipa gas diameter 20 inci Senipah–Balikpapan sepanjang 78 kilometer mulai dikerjakan Juli 2022 lampau. Pipa tersebut untuk mengalirkan gas sebanyak 125 juta kaki kubik per hari dari fasilitas pengolahannya di Senipah ke kilang Pertamina Balikpapan.
Berbagai masalah yang timbul karena proyek itu menjadi perhatian pemerintah kota, termasuk DPRD Balikpapan.
Meski sudah menerapkan metode pengeboran mendatar yang minim galian, namun karena umumnya jalan-jalan di Balikpapan memiliki lebar jalur 6 meter kurang, maka kemacetan di titik pengeboran tak terhindarkan sebab mesin-mesin dan area kerja menyita hampir separo jalur jalan.
Pengeboran juga tidak jarang menabrak pipa PDAM sehingga terjadi kebocoran dan mempengaruhi pasokan air untuk pelanggan.
Sampai dengan awal April 2023 lampau, kemajuan pekerjaan pemasangan pipa gas tersebut disebutkan sudah mencapai 80 persen. Proyek ini juga ditargetkan sudah bisa diuji coba (commissioning) pada Juli mendatang.
“Jadi kami tidak menentang proyek itu walaupun menimbulkan berbagai ketidaknyamanan. Kami tahu ini untuk kilang dan kemajuan kita Indonesia, tapi mohon pekerjaannya dipercepat lagi, dan kerusakan jalan yang ditimbulkan diperbaiki segera,” kata Ketua DPRD Abdulloh. (*)