DINAS Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) terus meminta para pemuda di provinsi itu untuk berani berwirausaha, menyusul pembinaan dan pendampingan dari dinas itu untuk mereka.
“Berbagai cara yang dilakukan untuk menggugah semangat para pemuda untuk berwirausaha, antara lain dengan menggelar sejumlah seminar dan pelatihan kecakapan hidup,” kata Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim Rasman Rading di Samarinda, Senin (20/11/2023)
Rasman mengatakan sejumlah kegiatan seminar pembangkit usaha sudah dilakukan beberapa kali untuk 2023. Begitupula pelatihan kecakapan hidup yang sudah berjalan, meskipun terdapat pelatihan pemuda wirausaha yang akan digelar di Kutai Timur, pada 13-25 November 2023.
Pelatihan pemuda wirausaha itu dipusatkan di dua kecamatan, yakni Long Mesangat dan Busang. Tujuannya, penumbuhan pola pikir pemuda dan pemudi di Benua Etam agar berani tampil usaha secara mandiri.
“Diantaranya dengan kegiatan inspiratif, yakni melalui pelatihan dan seminar kewirausahaan, sebagai bentuk pengembangan diri menjadi pengusaha serta mampu menciptakan lapangan kerja sendiri,” katanya.
Pelatihan di Kecamatan Long Mesangat itu terdiri dari lima bidang pelatihan, yakni bidang sablon dan desain, bidang peternakan, bidang tata boga, bidang perbengkelan, dan tata rias.
Sementara di Kecamatan Busang, berlangsung empat bidang pelatihan, yakni kecakapan mengukir, bidang perikanan, bidang peternakan, dan bidang perbengkelan.
“Untuk peserta berjumlah 180 orang yang telah didata oleh Dispora Kaltim. Jumlah itu berasal dari berbagai desa dari dua kecamatan tersebut,” kata dia.
Desa yang masuk dalam daftar peserta adalah, Desa Sumber Agung, Tanah Abang, Sumber Sari, Mukti Utama, Segoi Makmur, Mekar, Senambah, Kelinjau. Ada pula Long Nyelong, Long Lees, Long Pejeng, Long Bentuk, Rantau Sentosa, Longpoq Baru, Teluk Baru dan Long Tesak.
Dispora Kaltim menegaskan seluruh pelatihan itu tidak memungut biaya sepeserpun dan para peserta hanya perlu mengikuti saja.
“Itu semua gratis, bahkan ada yang mendapat bantuan peralatan, seperti pelatihan tata boga. Kami memberikan alat kepada peserta agar mereka bisa segera mandiri. Dalam pelatihan itu, mereka dilatih membuat 10 jenis produk kuliner,” kata Rasman. (ADS)