Jelang Lebaran, 11 Warga Binaan Rutan Samarinda Kaltim Hirup Udara Bebas

Heru Yuswanto saat memimpin prosesi pembebasan 11 WBP menjelang Lebaran melalui program integrasi, Kamis (27/3/2025).

NEWSBORNEO.ID, Samarinda – Suasana haru menyelimuti Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Samarinda, Kaltim saat 11 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) resmi menghirup udara bebas, Kamis (27/3/2025). Pembebasan ini diberikan melalui program integrasi, yakni Pembebasan Bersyarat (PB) dan Cuti Bersyarat (CB), sebagai bagian dari upaya percepatan reintegrasi sosial bagi warga binaan.

Kepala Rutan Kelas I Samarinda, Heru Yuswanto, mengatakan bahwa program ini tidak hanya bertujuan memberikan kesempatan bagi WBP untuk kembali ke masyarakat, tetapi juga sebagai strategi mengurangi kepadatan di dalam rutan.

“Program integrasi ini kami lakukan secara terus menerus dan kami percepat dengan harapan para WBP bisa segera bebas serta dapat kembali berkontribusi di masyarakat,” ujar Heru saat memberikan pengarahan kepada para WBP yang dibebaskan.

Dalam prosesi pembebasan, Heru menekankan bahwa meskipun mereka telah keluar dari Rutan, status kebebasan mereka masih bersyarat. Ia mengingatkan agar mereka tetap menjaga perilaku dan menaati aturan yang berlaku, termasuk kewajiban melapor secara berkala ke Balai Pemasyarakatan (Bapas).

“Kami meminta kepada yang hari ini bebas melalui program integrasi untuk menjaga tingkah laku dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Ingat, kalian belum sepenuhnya bebas karena masih memiliki kewajiban untuk melapor,” tegasnya.

Selain itu, ia berpesan agar pembebasan ini menjadi momentum perubahan bagi mereka. Heru berharap para WBP yang telah keluar dari Rutan tidak kembali mengulangi kesalahan yang membuat mereka harus menjalani masa hukuman.

“Semoga ini menjadi pengalaman terakhir kalian masuk ke dalam Rutan. Jangan ulangi kesalahan, jaga diri, dan manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Sampaikan salam hangat saya untuk keluarga di rumah,” imbuhnya.

Bagi Hafidz, salah satu WBP yang mendapatkan kebebasan melalui program PB, momen ini terasa begitu spesial. Ia mengaku bersyukur bisa kembali ke rumah tepat menjelang Hari Raya Idulfitri.

“Saya merasa sangat senang dan terharu bisa bebas menjelang Lebaran. Program integrasi ini benar-benar membantu saya dan teman-teman lainnya agar bisa kembali berkumpul bersama keluarga,” ungkap Hafidz dengan mata berkaca-kaca.

Pembebasan warga binaan menjelang hari besar keagamaan bukan hanya menjadi momen bahagia bagi mereka, tetapi juga bagi keluarga yang telah lama menanti kepulangan mereka.

Dengan kebebasan yang diberikan, para mantan WBP ini diharapkan dapat kembali membangun hidup yang lebih baik dan menjadi bagian produktif dalam masyarakat. (*)

Satu komentar tentang “Jelang Lebaran, 11 Warga Binaan Rutan Samarinda Kaltim Hirup Udara Bebas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }