Detik-Detik Ditemukannya ABK yang Hilang Terseret Arus di Hulu Mahakam

Tim SAR saat mengevakuasi jasad ABK KM Balareq Jaya yang sempat hilang tenggelam terseret arus di perairan hulu Sungai Mahakam Riam Panjang di Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu. Foto : Basarnas Kaltim.

newsborneo.id – Tim SAR menemukan korban kecelakaan air dari KM Balareq Jaya yang sebelumnya mengalami karam di kawasan perairan hulu Sungai Mahakam, Riam Panjang di Long Pahangai, Kabupaten Mahulu.

Korban bernama Sabran yang merupakan anak buah kapal (ABK) dari KM Balareq Jaya itu sempat hilang tenggelam akibat terjatuh saat kapalnya karam, Kamis (15/9/2022) lalu.

Tim SAR menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia setelah sempat terseret arus derasnya hulu Sungai Mahakam itu. Korban ditemukan mengambang tidak jauh dari lokasi kejadian, Sabtu (17/9/2022) pagi.

Kepala Basarnas Kaltim Melkianus Kotta mengatakan jasad korban akhirnya ditemukan petugas SAR yang melakukan pencarian di hari kedua. Jasad korban ditemukan berjarak 500 meter dari lokasi kejadian karamnya kapal.

“Korban atas nama Sabran sudah ditemukan pada pencarian hari kedua dalam meninggal dunia, sekitar 500 meter dari lokasi kejadian,” ungkap Melkianus melalui keterangan tertulisnya.

Pria yang akrab disapa Melki itu menerangkan setelah dievakuasi jasad korban selanjutnya dibawa petugas ke rumah duka. Dia menyampaikan dengan telah ditemukannya korban, maka operasi pencarian yang telah berlangsung selama dua hari ini dinyatakan ditutup.

“Selanjutnya tim SAR gabungan dikembalikan ke satuannya masing-masing untuk kembali siaga,” ucapnya.

Melki menyampaikan kronologi kecelakaan air itu bermula ketika KM Balareq Jaya yang berangkat dari Kecamatan Long Bagun menuju Kecamatan Long Pahangai, Mahakam Ulu, Rabu (14/9/2022) pagi lalu.

Saat itu kapal berangkat dari Long Bagun pada pukul 06.00 WITA, kemudian sampai di kawasan Muara Nyaan pukul 15.00 WITA. “Saat itu mereka sempat tidak bisa untuk lanjutkan perjalanan karena arus deras,” terangnya.

Akibat ombak dan arus deras yang sedang terjadi di kawasan hulu Sungai Mahakam itu, mereka akhirnya memilih untuk menghentikan perjalanan dan tambat di Muara Nyaan.

“Situasinya saat mereka hendak menuju Long Pahangai terjadi ombak besar dan banyaknya kamparan kayu yang hanyut, kapal akhirnya memilih bermalam di Muara Nyaan,” bebernya.

Keesokan harinya, atau tepatnya Kamis (15/9/2022) pagi, KM Belareq untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju Long Pahangai. Namun dalam perjalanan kapal mengalami karam saat melintas di kawasan Riam Panjang.

“Saat kapal karam korban terjatuh dari kapal dan tenggelam terseret arus sungai. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WITA. Kejadian tersebut lalu dilaporkan ke tim SAR,” terangnya.

Setelah menerima informasi itu, Basarnas Kaltimsegera mengerahkan satu unit tim SAR untuk melakukan pencarian. Saar pencarian dilakukan, Tim SAR sempat dihadapkan sejumlah kendala.

Medan pencarian korban yang berada di Hulu Sungai Mahakam sangat dikenal dengan arus yang sangat deras. Pencarian pun dilakukan dengan cara penyisiran. Dua hari pencarian dilakukan, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }