BMKG: 80 Persen Wilayah Kaltim Akan Diguyur Hujan Deras Pekan Ini

Redaksi
24 Mei 2025 23:19
2 menit membaca

SAMARINDA – Langit Kalimantan Timur (Kaltim) kembali memberi tanda. Bukan petir atau angin kencang. Tapi curah hujan yang diprediksi turun deras, rata, dan cukup lama.

BMKG Stasiun APT Pranoto Samarinda resmi mengeluarkan prakiraan cuaca untuk dasarian III, 21–31 Mei 2025. Hasilnya: mayoritas wilayah Kaltim akan diguyur hujan kategori menengah dengan intensitas 50–150 mm, dan peluang hujan di atas 80 hingga 90 persen.

Artinya, hujan tidak hanya singgah, tapi sangat mungkin menetap sepanjang akhir Mei ini.

Namun, ada satu wilayah yang perlu waspada lebih dini: Kutai Timur bagian barat.

Di sana, hujan bukan lagi menengah, tapi tinggi. Antara 150–300 mm dengan peluang mencapai 60 persen. Jika ramalan ini akurat, maka Kutim bagian barat bisa mengalami genangan serius hingga potensi bencana hidrometeorologi.

Dalam peta prakiraan deterministik BMKG, hampir seluruh wilayah Kaltim masih masuk kategori curah hujan menengah. Tapi sebagian kecil di Kutim bagian barat diprediksi menyentuh angka 150–200 mm, yang masuk dalam batas hujan tinggi.

“Secara umum sifat hujan Kaltim dasarian ini masih tergolong normal, 85–115 persen,” demikian rilis resmi BMKG.

Namun, wilayah utara dan selatan Kaltim justru diprediksi mengalami hujan di atas normal, dengan kisaran 116–150 persen. Curah hujan meningkat, durasi bertambah.

Sebaliknya, di Kabupaten Mahakam Ulu bagian barat, hujan justru berkurang drastis. BMKG menyebutnya kategori bawah normal, dengan intensitas hanya 50–84 persen dari biasanya.

Meski hujan akan mendominasi, bukan berarti matahari akan hilang total.

BMKG mencatat bahwa sebagian besar wilayah Kalimantan Timur masih sempat mengalami hari tanpa hujan, tapi tergolong sangat pendek (1–5 hari) hingga pendek (6–10 hari).

Itu artinya, masih ada jeda di tengah basahnya akhir Mei ini. Tapi tidak cukup lama untuk menjemur kasur.

BMKG mengingatkan masyarakat, terutama di wilayah rawan longsor dan banjir, agar tetap waspada terhadap potensi dampak dari intensitas hujan tinggi ini.

Petani, nelayan, pelaku logistik, dan pemilik lahan di lereng perbukitan diminta memantau informasi cuaca harian. [RED]

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }