“Bali Open Tournament International dirancang sebagai wadah untuk menambah pengalaman bertanding bagi para atlet, sebagai upaya dalam regenerasi. Pada kesempatan ini, Kaltim berhasil meraih peringkat kedua untuk prestasi, hanya di bawah Udayana Bali,” kata Alfred Blegur.
Prestasi tersebut mencakup 4 medali emas, 1 perak, dan 5 perunggu, khususnya di kelas senior. Alfred Blegur mengungkapkan bahwa hasil ini menjadi bukti kualitas para taekwondowan Benua Etam, yang secara dominan menunjukkan performa unggul di event internasional tersebut.
Meskipun berhasil meraih kesuksesan, Alfred Blegur mengakui bahwa masih ada aspek-aspek yang perlu dievaluasi untuk meningkatkan performa tim. Sebagai tuan rumah, Bali menurunkan atletnya di beberapa kelas sebagai persiapan sebelum menghadapi Pra PON yang akan datang.
“Atlet-atlet Kalimantan Timur mendominasi beberapa kelas di event Bali Internasional ini. Meskipun ada beberapa atlet tuan rumah yang hanya turun di beberapa kelas sebagai persiapan untuk BK PON, namun tidak semua kelas,” tambahnya.
Selain meraih 10 medali, atlet senior prestasi SKOI Kaltim, Diva Kirana Salsabila, juga meraih gelar sebagai pemain terbaik di kelas Kyorugi Putri. Turnamen ini juga diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia, serta negara-negara seperti Thailand, Malaysia, India, dan Timor Leste, menandakan tingginya tingkat persaingan di kancah internasional. (adv)