Pulau Kalimantan Tidak Ada Gunung Berapi, Apa Sebabnya?

Gunung Kelam adalah gunung yang terletak di Kalimantan Barat.

newsborneo.id Pulau Kalimantan merupakan salah satu pulau yang tidak memiliki gunung api. Gunung berapi menjadi kekayaan Indonesia karena wilayah ini dilewati lempeng tektonik utama dunia, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng Eurasia.

Lalu, mengapa tidak ada gunung berapi di Kalimantan? Kalimantan tidak memiliki gunung api karena wilayahnya jauh dari batas lempeng. Gunung api terbentuk jika ada pertemuan dua lempeng.

Pertemuan lempeng tersebut mengakibatkan salah satu lempeng akan terhunjam ke bawah lempeng yang lain. Kemudian, zona yang terbenam ini akan menjadi cair karena suhu yang sangat panas di bawah kerak bumi.

Terbentuknya gunung api

Gunung berapi terbentuk disebabkan lempeng bumi bergerak dan saling bertabrakan satu dengan yang lainnya. Akibat dari tabrakan itu, salah satu lempeng terhunjam ke bawah lempeng yang lain. Lalu, zona yang terbenam ini akan mencair karena suhu panas di bawah kerak bumi.

Bagian yang mencair ini akan menambah magma di mantel selanjutnya akan mengalir keluar ke permukaan bumi menjadi gunung berapi. Kenaikan magma ke permukaan bumi diperkirakan 13 cm hinga 15 cm pertahun.

Jika semburan magma naik sampai ke permukaan bumi maka gunung berapi akan terbentuk. Pembentukan gunung berapi ini disebut titik panas (hotspot). Hotspot merupakan area bumi yang sangat panas. Area ini akan membuat magma semakin panas dan encer.

Magma yang semakin encer akan semakin ringan naik dan keluar. Lalu, magma yang keluar dari bumi disebut lahar atau lava. Lahar atau lava yang keluar dan terkena udara lama kelamaan akan dingin dan menjadi batu. Lapisan batuan tersebut yang kemudian menjadi gunung berapi. Selain di daratan, gunung berapi terdapat dizona tengah lautan.

Gunung berapi di Indonesia

Indonesia memiliki 127 gunung api. Jumlah gunung api ini berada di peringkat pertama dunia serta dengan jumlah korban terbanyak. Dikutip dari laman magma.esdm.go.id, hanya 69 gunung api aktif yang dipantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Gunung api aktif dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:

  1. Gunung api tipe A, jumlahnya sebanyak 76, gunung api ini memiliki catatan sejarah letusan sejak 1600.
  2. Gunung api tipe B, jumlahnya sebanyak 30, gunung api ini memiliki catatan sejarah letusan sebelum tahun 1600.
  3. Gunung api tipe C, jumlahnya sebanyak 21, gunung api ini tidak memiliki catatan letusan, tetapi gunung api masih memperlihatkan aktivitas vulkanik. (*)
Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }