Hetifah DPR RI: Roblox Tak Perlu Diblokir, Tapi Anak Perlu Didampingi

Redaksi
6 Agu 2025 22:03
Ragam 0
3 menit membaca

JAKARTA — Ramai pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti soal larangan murid bermain gim Roblox memicu respons banyak pihak. Salah satunya datang dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian.

Politisi asal Kalimantan Timur (Kaltim) itu tak sependapat jika gim Roblox diblokir pemerintah. “Saya pribadi tidak setuju kalau Roblox diblokir. Ini kan platform. Banyak manfaat juga yang bisa diambil,” kata Hetifah, Rabu (6/8/2025), usai menghadiri acara “Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru” di Gedung A Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta.

Menurut Hetifah, Roblox bisa menjadi sarana positif untuk anak-anak, asal digunakan dengan bijak.

Hetifah bahkan mengaku akrab dengan Roblox karena cucunya juga memainkan gim tersebut. Justru lewat Roblox, ia merasa punya cara baru untuk menjalin komunikasi dan membangun kreativitas bersama anak.

“Cucu saya main Roblox juga. Kami justru bisa berinteraksi dengan lebih kreatif dan lebih dekat melalui gim itu,” ucapnya.

Ia menilai, Roblox—seperti platform lainnya—memiliki dua sisi: bisa berdampak negatif, tapi juga bisa membawa hal positif.

Karena itu, solusi yang tepat menurutnya bukan dengan pemblokiran, melainkan dengan membangun literasi digital untuk anak dan orang tua.

“Kalau Roblox dihapus, nanti ada lagi platform lain. Jadi yang penting itu anak-anak dan orang tuanya paham. Cerdas memilih dan membatasi,” jelasnya.

Hetifah juga meyakini Mendikdasmen Abdul Mu’ti tidak benar-benar bermaksud meminta Roblox diblokir.

Yang diperlukan, kata Hetifah, adalah pendekatan bijak: mengedukasi, bukan melarang secara membabi buta.

“Jangan sampai tiap ada yang viral langsung dilarang. Harusnya pemerintah bantu masyarakat lebih literat terhadap teknologi,” katanya.

Tips untuk Orangtua dari Hetifah

Untuk meminimalkan dampak negatif dari gim daring, Hetifah memberikan beberapa tips kepada para orang tua:

  • Ikut bermain dan dampingi anak.
    Jangan cuma melarang, tapi ikut mempelajari fitur gim bersama anak.
  • Filter waktu dan konten.
    Batasi durasi bermain, dan pastikan konten gim sesuai usia anak.
  • Ajak anak bermain di luar rumah.
    Beri alternatif sehat seperti taman bermain atau perpustakaan.

“Kalau taman-taman kita diperbaiki, anak pasti senang bermain di luar. Jangan semua waktu mereka dihabiskan depan layar,” katanya.

Hetifah menutup pernyataannya dengan imbauan agar orang tua tidak mudah menyalahkan teknologi.

“Teknologi itu netral. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Jadikan Roblox sebagai media belajar, bukan sekadar hiburan,” tandasnya.

Polemik Roblox ini bermula saat Mendikdasmen Mu’ti mengunjungi SDN Cideng 02 Jakarta, Senin lalu. Di sana, ia mendengar murid mengaku sering bermain Roblox.

Mu’ti langsung menanggapi dengan larangan. Menurutnya, anak-anak belum mampu membedakan dunia nyata dan dunia digital. Karena itu, gim seperti Roblox bisa mendorong anak meniru kekerasan yang mereka lihat di layar.

[DIAS/DET]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }
news-0512-mu

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

8801

8802

8803

8804

8805

8806

8807

8808

8809

8810

8811

8812

8813

8814

8815

8881

8882

8883

8884

8885

8886

8887

8888

8889

8890

8891

8892

8893

8894

8895

8941

8942

8943

8944

8945

8946

8947

8948

8949

8950

8951

8952

8953

8954

8955

9001

9002

9003

9004

9005

9006

9007

9008

9009

9010

9011

9012

9013

9014

9015

8821

8822

8823

8824

8825

8826

8827

8828

8829

8830

8831

8832

8833

8834

8835

8901

8902

8903

8904

8905

8906

8907

8908

8909

8910

8911

8912

8913

8914

8915

8956

8957

8958

8959

8960

8961

8962

8963

8964

8965

8966

8967

8968

8969

8970

9016

9017

9018

9019

9020

9021

9022

9023

9024

9025

9026

9027

9028

9029

9030

8021

8022

8023

8024

8025

8026

8027

8028

8029

8030

8841

8842

8843

8844

8845

8916

8917

8918

8919

8920

8921

8922

8923

8924

8925

8926

8927

8928

8929

8930

8971

8972

8973

8974

8975

8976

8977

8978

8979

8980

8981

8982

8983

8984

8985

9031

9032

9033

9034

9035

9036

9037

9038

9039

9040

9041

9042

9043

9044

9045

8036

8037

8038

8039

8040

8846

8847

8848

8849

8850

8931

8932

8933

8934

8935

8936

8937

8938

8939

8940

8986

8987

8988

8989

8990

8991

8992

8993

8994

8995

8851

8852

8853

8854

8855

8856

8857

8858

8859

8860

8861

8862

8863

8864

8865

8866

8867

8868

8869

8870

8871

8872

8873

8874

8875

8876

8877

8878

8879

8880

8996

8997

8998

8999

9000

9046

9047

9048

9049

9050

9051

9052

9053

9054

9055

10001

10002

10003

10004

10005

10006

10007

10008

10009

10010

10011

10012

10013

10014

10015

10016

10017

10018

10019

10020

10021

10022

10023

10024

10025

10026

10027

10028

10029

10030

news-0512-mu