Balikpapan Gandeng TNI, Pertanian Lokal Siap Bangkit

Redaksi
3 Jul 2025 17:29
2 menit membaca

BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Balikpapan mulai serius melirik sektor pertanian sebagai penopang ketahanan pangan daerah. Salah satu upaya konkret dilakukan dengan menggandeng Kodam VI/Mulawarman yang telah lebih dulu menjalankan program Integrated Farming System (IFS).

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, turun langsung ke lapangan bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka meninjau dua lokasi strategis di wilayah Balikpapan Timur, Kamis (3/7/2025).

Lokasi pertama berada di kawasan persawahan Jalan Gunung Binjai, Kelurahan Teritip. Lokasi kedua merupakan lahan pertanian terpadu milik Kodam VI/Mulawarman di Jalan Sepinggan Baru, Kelurahan Manggar.

“Sistem pertanian terpadu yang dijalankan Kodam sangat baik dan bisa dijadikan percontohan,” kata Bagus.

Ia mengapresiasi peran aktif TNI dalam memberdayakan petani lokal. Meski baru berjalan tiga bulan, program IFS dinilai telah membuahkan hasil. Mulai dari peternakan ayam petelur hingga lahan pertanian produktif.

“Ini jadi awal yang bagus agar Balikpapan bisa memproduksi hasil pertanian sendiri,” ujarnya.

Program ini, lanjut Bagus, juga sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang percepatan pengembangan lahan untuk ketahanan pangan. Kodam VI/Mulawarman dinilai berhasil memulai langkah tersebut dengan hasil yang nyata.

Pemkot Balikpapan berencana menularkan semangat ini ke wilayah lain, terutama yang masih memiliki lahan tidur.

“Kami juga ingin anak-anak muda ikut terlibat di sektor pertanian. Petani tidak harus tua. Anak muda bisa ambil peran,” tegas Bagus.

Sementara itu, perwakilan Kodam VI/Mulawarman, Kolonel Kav M Arifin, menyampaikan bahwa keberhasilan program IFS tak lepas dari dukungan penuh Pemkot Balikpapan.

“Kami didukung penuh, mulai dari alat pertanian, teknis lapangan, hingga tenaga medis seperti dokter hewan,” ungkap Arifin.

Menurutnya, kunci keberhasilan ketahanan pangan adalah pelibatan langsung petani lokal.

“Tanpa petani, program ini tidak akan berjalan. Mereka adalah garda terdepan,” tandasnya.

[SYR]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }