BERAU – Lapak hewan kurban mulai ramai. Jalan Sultan Agung jadi salah satu titik keramaian. Tapi bukan hanya pembeli yang datang. Rabu (4/6) pagi, Wakil Bupati Berau Gamalis juga ikut blusukan.
Ia tak hanya menyapa pedagang. Tapi juga mengecek kondisi hewan. Dari fisik, hingga dokumen kesehatan.
“Banyak hewan kurban yang didatangkan dari luar daerah. Kita harus pastikan semua sehat,” ujarnya.
Bukan tanpa alasan. Hewan kurban yang datang ke Berau umumnya masuk lewat Kutai Timur. Setelah itu baru didistribusikan ke beberapa wilayah: Tanjung Redeb, Labanan, Gunung Tabur, hingga Sambaliung.
Data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan menyebutkan jumlahnya cukup besar. Ada 1.694 ekor sapi. Ditambah 725 kambing.
Gamalis menyebut, semua hewan kurban sekarang wajib punya barcode. Barcode itu terkoneksi langsung dengan sistem Kementerian Pertanian. Tujuannya untuk menjamin kelayakan dan kesehatan hewan.
“Kalau sudah pakai barcode, artinya sudah diperiksa dan dinyatakan bebas penyakit,” tegasnya.
Tak hanya berhenti di lapak. Gamalis juga menyambangi Rumah Potong Hewan (RPH) Gunung Tabur. Di sana, aktivitas penyembelihan sudah dimulai.
“Baru 15 ekor hari ini. Tapi makin dekat lebaran, pasti makin ramai,” ujarnya. Ia mengaku puas dengan kesiapan tim di lapangan.
Pemeriksaan rutin seperti ini bukan sekadar simbolik. Bagi Gamalis, kesehatan hewan sama pentingnya dengan ibadah kurban itu sendiri.
“Kalau sehat, ibadahnya pun lebih sempurna,” tutupnya. [RED]
Tidak ada komentar