newsborneo.id – Permasalahan sampah di Kota Bontang, Kalimantan Timur menjadi perbincangan serius dalam rapat sidang paripurna DPRD Bontang bersama Pemkot Bontang beberapa waktu.
Pasalnya tingkat kesadaran masyarakat dan titik tempat pembuangan sampah sementara atau TPS di Bontang masih sangat langka.
Hal itu yang mendorong pemerintah agar perangkat daerah di tingkat kelurahan dapat memberikan atensi terhadap aktivitas masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga.
“Masalah sampai ini jadi satu pembahasan khusus pemkot kemarin dalam rapat paripurna,” kata Anggota Komisi III DPRD Bontang Yassier Arafat, saat ditemui usai reses di Lembah Kelurahan Berebas Tengah, Bontang Selatan, pada Sabtu (20/8/2022) malam lalu.
Namun ia mengapresiasi gerak cepat Lurah Berebas Tengah, Chandra. Telah menjadi motor penggerak di masyarakat agar tak membuang sampah di median jalan.
Upaya itu, kata dia, menjadi catatan oleh pemerintah lantaran visi Bontang di era Wali Kota Bontang Basri Rase menginginkan Bontang menjadi kota pariwisata yang siap saat industri sudah tak lagi beroperasi.
Konsep penanganan sampah rumah tangga itu, kata Yassier, bisa menegaskan Bontang yang siap menyambut wisatawan dengan kondisi kota yang bersih dari sampah di pinggir jalan.
“Visi Bontang yang dipersiapkan pasca industri dan Berebas Tengah menjadi salah satu destinasi wisata, itu sudah selaras bila harus menaruh konsentrasi dalam hal penanganan sampah,” jelas politisi Golkar itu.
Terpenting saat ini, Yassier bilang, seluruh pihak dapat bahu membahu dalam menyelesaikan persoalan sampah di Bontang.
Mulai dari masyarakat agar untuk membuang sampah di TPS yang ditentukan oleh pemerintah. Khusus bagi warga Berebas Tengah, penumpukan sampah rumah tangga dipusatkan di lapangan depan Apotik Ainia Rasyifa.
“Di lapangan kosong itu dibuatkan TPS untuk warga Berebas Tengah dan Berebas Pantai, tumpuk saja di sana,” jelas dia.
Secara pribadi, ia memahami pula masyarakat banyak yang kesulitan untuk membuang sampah karena titik TPS yang jauh. Bila melihat posisi warga sekitar Lembah Berebas Tengah.
Akan tetapi, kondisi itu akan diupayakan hanya berjalan sementara waktu saja. Ke depan pihaknya dan pemkot Bontang akan berupaya mencarikan lahan milik pemerintah yang siap, untuk dibangun TPS baru untuk mempermudah warga membuang sampah.
“Sebenarnya pemerintah sudah memahami itu, tapi memang terbatas lahan pemerintah untuk dijadikan titik TPS baru. Semoga ke depan bisa ada solusi untuk ini,” tegas dia.
Sebagai informasi, debit sampah median jalan di Berebas Tengah sampai Berebas Pantai sudah berkurang. Semenjak pihak kelurahan telah memasangi banner himbauan dan sosialisasi, masyarakat mulai tertib membuang sampah di lapangan depan Ainia Rasyifa. (*)