NEWS BORNEO – Masalah stunting di pesisir Bontang perlu segera diatasi oleh pemerintah dengan program yang tepat sasaran. DPRD Bontang berjanji mendukung penuh anggaran untuk menyelesaikan masalah ini.
Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris, meminta pemerintah fokus pada akar masalah seperti kemiskinan dan kurangnya kebersihan di pesisir.
Menurutnya, memberikan makanan tambahan hanya mengatasi gejala, bukan akar masalah.
“Kalau hanya itu tidak cukup, bagaimana mereka bisa dapat makanan bergizi kalau hidupnya susah,” ungkapnya, Selasa (9/7/2024).
Agus Haris mengusulkan program inovatif untuk mengurangi stunting di Bontang dengan pemberian dana stimulan Rp1 juta bagi anak usia 0-2 tahun yang telah mendapat imunisasi lengkap dan ASI eksklusif.
Melihat anggaran daerah mencapai Rp3 triliun, kata dia hal ini dianggap realistis.
Dari APBD yang mencapai Rp3 triliun, Rp300 miliar dialokasikan untuk kesehatan. Dengan total anak stunting sebanyak 1.346, jika diberikan stimulan Rp 1 juta per bulan, hanya diperlukan Rp 1,3 miliar per bulan atau Rp16 miliar per tahun.
Agus menyatakan sedang memperjuangkan agar stimulan ini masuk dalam pembahasan APBD Perubahan.
“Kalau orang yang meninggal saja dapat santunan Rp 3 juta, seharusnya kita bisa memberikan bantuan untuk penanganan stunting,” ujarnya.
Agus juga mencatat bahwa stunting sering disebabkan oleh kondisi ekonomi orang tua dan lingkungan di pesisir.
“Saya pernah ditemui warga di RSUD yang mengeluh tentang kondisi anaknya yang stunting karena mereka kurang mampu,” katanya.
Agus menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak. Stunting bukan hanya masalah gizi, tapi juga kesehatan lingkungan dan pola asuh. (ADV)