BONTANG – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) secara resmi memulai tahapan pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) bersama konsorsium PT TCC Indonesia Branch dan PT Enviromate Technology International.
Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur, Budi Wahju Soesilo, menyebut proyek ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi produk amonia, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mengurangi ketergantungan impor.
“Selain itu, proyek ini akan menciptakan lapangan kerja baru serta memperkuat daya saing industri dalam negeri di pasar global. Hal ini sejalan dengan semangat Asta Cita pemerintah,” ujar Budi dalam keterangan resmi pada Kamis (23/1/2025).
Pabrik soda ash ini akan dibangun di lahan seluas 16 hektar yang berlokasi di kawasan PT Kaltim Industrial Estate, Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik tersebut diharapkan menjadi pelopor industri soda ash di Indonesia, mengingat tingginya kebutuhan dalam negeri yang saat ini masih bergantung pada impor.
“Keberadaan pabrik ini sangat penting karena volume impor soda ash dan amonium klorida terus meningkat setiap tahun. Dengan adanya pabrik ini, kita dapat mengurangi ketergantungan impor dan menciptakan kemandirian industri nasional,” jelas Budi.
Budi juga menegaskan bahwa pembangunan pabrik ini merupakan wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam mendukung industri hijau melalui pemanfaatan CO2, sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai net zero emission.
“Kami berharap proyek ini membawa dampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan negara,” tambahnya.
Sementara itu, President Director PT TCC Indonesia Branch, Tian Tao, menyatakan kesiapan konsorsiumnya untuk menjalankan proyek sesuai dengan standar tertinggi berdasarkan prinsip environmental, social, and governance (ESG).
“Dengan pengalaman dan keahlian kami di bidang teknik dan konstruksi, kami berkomitmen memastikan proyek ini berjalan sesuai jadwal dengan standar keselamatan, kualitas, dan keberlanjutan tertinggi,” tegasnya.
Tian juga mengungkapkan bahwa proses pelelangan proyek dilakukan secara transparan melalui sistem open tender guna memastikan kontraktor yang terpilih memiliki pengalaman dan standar mumpuni.
Pabrik soda ash ini dijadwalkan memasuki tahap uji coba produksi pada kuartal III/2027, dan diharapkan dapat mulai beroperasi secara komersial pada akhir tahun yang sama. Keberadaan pabrik ini diharapkan menjadi tonggak baru bagi kemandirian industri kimia nasional sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi Indonesia. (*)