SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus menggalakkan upaya menurunkan angka stunting di wilayahnya dengan menggelar Lomba Posyandu Kesehatan. Program ini diharapkan dapat mengurangi prevalensi stunting dari 22,9 persen saat ini menjadi 19 persen pada akhir tahun 2024.
Roslindawaty, Kabid Pemberdayaan Kelembagaan dan Sosial Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, menyampaikan bahwa Lomba Posyandu Kesehatan menjadi strategi utama untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat.
“Lomba ini tidak hanya mengevaluasi kualitas posyandu dalam pencegahan dan penanganan stunting, tetapi juga memotivasi kader-kader lokal dalam upaya tersebut,” ujarnya.
Setiap kabupaten/kota di Kaltim telah mengirimkan perwakilan posyandu terbaik mereka, baik dari desa maupun kelurahan, untuk bersaing dalam lomba Posyandu ini.
Proses evaluasi berlangsung mulai dari verifikasi berkas administrasi hingga penilaian lapangan yang akan dilakukan pada Juli hingga Agustus mendatang.
“Fluktuasi angka stunting di Kaltim dari 22,8 persen pada tahun 2021 naik menjadi 23,9 persen pada 2022, dan kemudian turun menjadi 22,9 persen pada 2023 menunjukkan pentingnya langkah-langkah seperti Lomba Posyandu Kesehatan ini,” tambah Roslindawaty.
Program ini melibatkan berbagai instansi seperti Dinas Kesehatan Kaltim, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), serta Forum Komunikasi Kader Pemberdayaan Masyarakat.
Hal-hal yang dinilai meliputi sistem informasi posyandu, penyuluhan kesehatan, pemantauan tumbuh kembang anak, pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta berbagai aspek penting lainnya seperti imunisasi dan gizi.
“Dengan fokus pada pencegahan dan penanganan stunting, kami berharap Lomba Posyandu Kesehatan ini akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesehatan anak-anak dan ibu di Kaltim,” tutup Roslindawaty dengan optimisme.
Langkah konkret ini diharapkan dapat memberikan perubahan yang signifikan dalam upaya melawan stunting di Kalimantan Timur. (*)