Nestapa Sopir Angkot di Bontang, Bertahan saat Harga BBM Naik dan Sepinya Penumpang

Redaksi
21 Sep 2022 18:58
3 menit membaca

newsborneo.id – Sekira 7 sopir angkot alias angkutan kota duduk menunggu penumpang dengan harap-harap cemas menunggu kantong bisa terisi di Terminal Bus Bontang, Kecamatan Bontang Barat, Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (21/9/2022).

Memang tempat itu kerap dijadikan titik kumpul sopir angkot. Sembari menyusun rencana keliling menunggu penumpang. Menikmati pagi dengan secangkir kopi dan sebungkus roti diiringi lagu lama ‘BBM Naik Tinggi’.

Setelah menerima informasi kenaikan harga BBM sejak dua pekan lalu, Paulinus (63) bersama dengan rekannya yang lain hanya bisa gigit jari. Pendapatan yang naik-turun, kemudian dihadapkan dengan harga BBM dinilai hanya menambah bebannya.

Sementara tarif angkot masih gunakan tarif batas bawah sebesar Rp 5.600, tergantung dari jarak penumpang. Harga itu mengacu aturan pada tahun 2015, saat harga BBM jenis premium masih seharga Rp 7.600 per liter.

“Makin hari makin pusing aja ini. Masalahnya naksi (sebutan sopir) satu-satunya tempat cari rezeki,” ujar Linus sapaan dia.

Memiliki tanggungan seorang anak yang bersekolah di SMK Negeri 1 Bontang dan seorang istri. Linus merasa kebingungan lantaran pulang ke rumah hanya bisa bawa cuan di saku sebesar Rp 30 ribu.

Uang itu hanya dipakai buat makan dan mengisi angkot pakai bensin eceran. Ia bakal kelimpungan bila mobil rusak. Harus berani utang ke bengkel langganan dengan waktu bayar, entah kapan.

“Mobil itu biasa saya isi dua botol minyak. Sisanya dibagi buat makan,” kata Linus yang sudah jadi sopir angkot Bontang sejak 1992.

Terpaksa Jual Mobil ke Pengepul Besi Tua

Kondisi terparah, dia ceritakan terjadi pada PPKM Jilid II tahun lalu. Saat itu, ia terpaksa menjual satu mobilnya ke pengepul besi tua. Laku Rp 3 juta. Uang itu ia pakai buat beli beras enam karung.

Tahun ini, bukannya dapat jalan terang. Justru, dia bilang pekerjaan sebagai sopir hanya semakin terpuruk dengan kebijakan pemerintah.

Bahkan, Linus mengaku tidak pernah disentuh oleh bantuan pemerintah. Padahal menurut dia, dirinya masuk dalam kategori masyarakat tidak mampu yang seharusnya dapat bantuan. “Kenapa ini pemerintah, tidak mau kasih perhatian serius ke kami sopir angkot ini,” jawab dia menggerutu.

Nasib sama dialami Muhammad Tang. Sopir angkot yang biasa mangkal di terminal itu harus memangkas trayek demi menghemat BBM angkot miliknya. Biasanya dia mencari penumpang hingga pasar Ido Niaga, Berbas Tengah, kini harus putar balik bila mobil sudah melewati Mako Polres Bontang.

Apesnya lagi, hingga pukul 12.00 Wita siang tadi, belum satu pun penumpang yang mau diantarkan oleh angkot miliknya. “Ini sampai jam 12 belum ada penumpang. Mau bagaimana sudah kalau begini?” tanya dia kesal.

Belum lagi, bila hendak mengantre BBM bersubsidi. Sering ia dapati mobil mewah milik pribadi mengantre bersama. Membuat antrean panjang. Menunggu masa antrean, kerap dirinya kehabisan waktu hanya untuk memberi “minum” angkotnya.

“Coba lah itu mobil mewah jangan juga pakai pertalite yang sudah disubsidi pemerintah. Mampu ko padahal beli mobil mewah, masa ikut antre disitu juga. Isi pertamax lah sana,” ujar dia.

Sementara itu, Kasi Angkutan Dishub Welly Zakius menyatakan saat ini pihaknya masih menunggu aturan tarif terbaru dari Dishub Provinsi Kaltim. Dia bilang, pekan ini bakal akan segera membahas hal tersebut dalam menentukan tarif batas atas angkot Bontang.

“Kami masih menunggu aturan dari provinsi mas, mungkin minggu ini sudah mulai dibahas dengan organda,” ujar dia. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }
news-1512-mu

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

mahjong ways 2

JUDI BOLA ONLINE

maujp

maujp

80001

80002

80003

80004

80005

80006

80007

80008

80009

80010

80011

80012

80013

80014

80015

80016

80017

80018

80019

80020

80021

80022

80023

80024

80025

80026

80027

80028

80029

80030

82001

82002

82003

82004

82005

82006

82007

82008

82009

82010

82011

82012

82013

82014

82015

9041

9042

9043

9045

80031

80032

80033

80034

80035

80037

80039

80040

80041

80042

80043

80044

80045

80142

80143

80144

80145

80146

80147

80148

80149

80150

82016

82017

82018

82019

82020

82021

82022

82023

82024

82025

80076

80077

80078

80079

80080

80081

80082

80083

80084

80085

82026

82027

82028

82029

82030

82031

82032

82033

82034

82035

80096

80097

80098

80099

80100

80101

80102

80103

80104

80105

80107

80108

80109

80110

80111

80112

80113

80114

80115

80156

80157

80158

80159

80160

80161

80162

80163

80164

80165

80166

80167

80168

80169

80170

82036

82037

82038

82039

82040

82041

82042

82043

82044

82045

82046

82047

82048

82049

82050

82051

82052

82053

82054

82055

80171

80172

80173

80174

80175

80176

80177

80178

80179

80180

82056

82057

82058

82059

82060

82061

82062

82063

82064

82065

80181

80182

80183

80184

80185

80186

80187

80188

80189

80190

80191

80192

80193

80194

80195

82066

82067

82068

82069

82070

82071

82072

82073

82074

82075

82076

82077

82078

82079

82080

80196

80197

80198

80199

80200

80201

80202

80203

80204

80205

80206

80207

80208

80209

80210

82081

82082

82083

82084

82085

82086

82087

82088

82089

82090

82091

82092

82093

82094

82095

80211

80212

80213

80214

80215

80216

80217

80218

80219

80220

82096

82097

82098

82099

82100

82101

82102

82103

82104

82105

news-1512-mu